Gunung Marapi Agam Sumatera Barat Level II Waspada, Begini Perkembangannya Jaga Jarak 3 Km

Gunung Marapi di Sumbar Meletus Kolom Abu Teramati Setinggi 3.000 Meter--

Hal ini menunjukkan proses erupsi berlangsung cepat dan pusat tekanan hanya berada pada kedalaman dangkal (sekitar puncak).

Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 3 Desember pukul 18.00 WIB, maka tingkat aktivitas Gunung Marapi masih tetap pada Level II (Waspada).

Sehubungan dengan tingkat aktivitas Gunung Marapi pada Level II (Waspada), maka direkomendasikan:

Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan melakukan kegiatan/mendekati Marapi pada radius 3 km dari kawah/puncak.

BACA JUGA:Bocoran Terbaru Samsung Galaxy A25 5G Resmi di Indonesia, Ini Dia Spesifikasi Lengkap dan Harganya

Masyarakat yang ada di sekitar Gunung Marapi diharapkan tenang tidak terpancing isu-isu tentang letusan G.

Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

Jika terjadi hujan abu, masyarakat dihimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak abu vulkanik bagi kesehatan.

Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.

BACA JUGA:Kriteria Memilih Pemimpin Indonesia, Ustadz Fahmi: Jangan jadi Pemilih yang Mengkhianati Diri Sendiri

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi-Badan Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BNPB, BPBD Provinsi Sumatera Barat, BPBD Kabupaten Agam, dan BPBD Kabupaten Tanah Datar dalam memberikan informasi tentang aktivitas Gunung Marapi.

Pemerintah Daerah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau melalui Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukit Tinggi untuk mendapatkan informasi tentang aktivitas Gunung Marapi.

Masyarakat maupun pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi Gunung Marapi melalui aplikasi/website Magma Indonesia. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan