Basarnas Sebut Beberapa Sungai yang Rawan Korban Tenggelam, Salah Satunya Watervang Lubuk Linggau
Proses evakuasi jenazah korban tenggelam oleh Tim Basarnas Palembang.-Foto : Dokumen Basarnas Palembang-
KORANLINGGAUPOS.ID – Bagi Anda yang hobi mandi di sungai harap hati-hati.
Karena Basarnas Palembang mencatat selama dua tahun terakhir ada puluhan warga tenggelam di sungai.
Saat dikonfirmasi KORANLINGGAUPOS.ID, Sabtu 7 September 2024 Sugianto selaku Koordinator Pos Basarnas Palembang di Lubuk Linggau mengatakan bahwa Pos Basarnas Palembang Lubuk Linggau menaungi empat kabupaten/kota yakni Kota Lubuk Linggau, Kabupaten Musi Rawas (Mura), Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Kabupaten Empat Lawang dan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Dijelaskan untuk untuk warga yang tenggelam di sungai tahun 2023 di Kota Lubuk Linggau ada 4 kejadian, di Kabupaten Musi Rawas ada 7 kejadian dan di Kabupaten Muratara ada 4 kejadian.
Sementara Tahun 2024 untuk Kota Lubuk Linggau ada 1 kejadian, Kabupaten Mura ada 1 kejadian dan Kabupaten Muratara ada 1 kejadian.
PENCARIAN : Tim dari Basarnas Palembang saat melakukan pencarian korban tenggelam di sungai.--
BACA JUGA:Usai 17 Agustusan, Remaja di Desa Sungai Pinang Musi Rawas Tenggelam di Sungai Musi
BACA JUGA:Jembatan Ambruk di Muba, 5 Korban Tenggelam
Dikatakan Sugianto bahwa kebanyakan korban yang tenggelam ini rata-rata anak dibawah umur 17 tahun.
Penyebabnya karena mandi di sungai, padahal mereka ada yang bisa berenang namun karena lelah sehingga tenggelam.
Dalam menangani warga tenggelam, Pos Basarnas Palembang di Lubuk Linggau dapat informasi dari warga. “Sekali turun kita ada enam personil, dan kita juga dibantu oleh pihak Dinas Penanggulangan Bencana dari pemerintah setempat ada 10 orang. Untuk armada kita gunakan mobil pick-up D-Max, perahu karet. Dalam encarian orang tenggelam kita lihat tergantung kondisi air, kalau dasar Sungai berbatuan kita gunakan perahu repting. Kalau airnya dalam kita gunakan perahu karet bermesin dengan gunakan teknik sircle (memutar) dengan membuat ombak, dan kalau memang bisa diselam, kita selam. Karena dari penyelaman anggota kita sudah mahir dan teruji,” akunya.
Untuk penanganan orang tenggelam, kata Sugianto, paling lama hanya 5 hari pencarian biasanya mayat sudah mengapung di atas Sungai. Kendala yang kerap dihadapi karena faktor lokasi, air arus deras, dan ranting pohon yang ada di dalam air jadi tersangkut.
BACA JUGA:Penyelam Tradisional Lubuklinggau ini 2 Kali Temukan Jenazah Tenggelam, Berikut Kisahnya
BACA JUGA:Teman Ungkap Detik-detik Siswa SMKN 4 LubuklinggauTenggelam di Bendungan Watervang, Lambai Tangan