Ibu Hamil Asal Banyuasin Diserang Gajah di Musi Rawas, Nasibnya Tragis

Reporter: APRI YADI |

Editor: SULIS |

Minggu , 08 Sep 2024 - 19:47

POLICE LINE : Lokasi ibu hamil bernama Karsini diserang gajah liar di SP.5 HTI Desa Tri Anggun Jaya Kecamatan Muara Lakitan Kabupaten Musi Rawas, Minggu 8 September 2024.-Foto: Dokumen Polsek Muara Lakitan-

Dikatakan Kapolsek korban Karsini sedang hamil 5bulan, ditambah korban mengalami luka di bagian perut dan pinggang korban, dan kandungan korban bergeser kesebelah kiri. Korban langsung dibawa ke Kabupaten Banyuasin untuk dimakamkan di TPU Pilip 5, Kecamatan Betung.

"Sedangkan suaminya tidak apa-apa karena berhasil menghindar dari serangan gajah," jelas Kapolsek.

Sementara Kades Tri Anggun Jaya Imran membenarkan adanya warganya yang tewas diinjak gajah.

Seperti diketahui, konflik manusia dengan gajah terus terjadi di Desa Tri Anggun Jaya (SP 5 HTI) Kecamatan Muara Lakitan Kabupaten Musi Rawas.

Bahkan sejak tahun 2023sudah 2 orang yang meninggal dunia karena diinjak gajah.

Menurutnya, kondisi ini membuat warga resah dan ketakutan, dengan keberadaan gajah liar yang kerap masuk pemukiman warga.

Ketakutan tersebut, karena kerapnya gajah liar masuk ke ke mukiman warga, yang bisa kapan saja menyerang dan mengancam keselamatan warga setempat.

"Ada sekitar dua ekor gajah liar, yang sering terlihat masuk ke pemukiman dan ladang milik warga," kata Imran.

Akibatnya sekarang warga takut, karena sebelumnya sudah ada dua warga yang meninggal akibat diserang gajah tersebut.

Untuk saat ini, kedua gajah masih ada di dekat pemukiman. Bahkan, pernah kejadian ada gajah yang masuk ke permukiman dan hanya berjarak sekitar 5 meter.

Beruntungnya, gajah tersebut lari dan tidak merusak rumah warga tersebut.

ibu hamil asal banyuasin diserang gajah di musi rawas, nasibnya tragis                             koranlinggaupos.id – tengah hamil 5 bulan, karsini (29) meregang nyawa usai diserang segerombolan gajah.
ia meninggal  karena serangan gajah  di kebun karet  sp.5 hti desa tri anggun jaya kecamatan muara lakitan kabupaten musi rawas (mura).
kejadiannya minggu 8 september 2024 sekitar pukul 06.00 wib. 
akibatnya korban yang aslinya warga  desa talang jaya indah kecamatan betung, kabupaten banyuasin sudah 6 tahun menetap di desa tri agung jaya,  mengalami luka di bagian perut dan pinggang korban, dan kandungan korban bergeser ke sebelah kiri akibat diinjak oleh gajah.
polisi tunjukkan tkp karsini yang sedang hamil dikejar gerombolan gajah di sp.5 hti desa tri anggun jaya kecamatan muara lakitan kabupaten musi rawas, minggu 8 september 2024.--
baca juga:warga resah dua tahun konflik dengan gajah 
baca juga:kawasan habibat terganggu, gajah masuk perkampungan warga musi rawas
sedangkan suaminya rasum tidak mengalami luka.
saat dikonfirmasi koranlinggaupos.id, minggu 8 september kapolres mura akbp andi supriadi melalui kapolsek muara lakitan akp ma karim didampingi kasi humas akp herdiansyah  membenarkan adanya kejadian tersebut.
"kejadian naas itu terjadi di dalam kebun karet   barno yang merupakan warga setempat,” kata kapolsek. 
dijelaskan kapolsek,  pada saat korban karsini ingin menyadap getah karet bersama dengan suaminya  rasum, tiba-tiba datang segerombolan gajah sekitar 15 ekor.
gajah-gajah itu membabi buta langsung mengejar korban karsini dengan suaminya rasum. dari kejadian tersebut karsini meninggal dunia akibat serangan gerombolan gajah tersebut.
baca juga:heboh seekor gajah masuk di pemukiman desa tri anggun jaya, warga hindari kontak langsung
baca juga:sudah 3 kali, ada buaya dalam kolam bikin geger warga tugumulyo musi rawas
dikatakan kapolsek korban karsini sedang hamil 5bulan, ditambah korban mengalami luka di bagian perut dan pinggang korban, dan kandungan korban bergeser kesebelah kiri. korban langsung dibawa ke kabupaten banyuasin untuk dimakamkan di  tpu pilip 5, kecamatan betung.
"sedangkan suaminya tidak apa-apa karena berhasil menghindar dari serangan gajah," jelas kapolsek.
sementara  kades   tri anggun jaya imran membenarkan adanya warganya yang tewas diinjak gajah.
seperti diketahui, konflik manusia dengan gajah terus terjadi di desa tri anggun jaya (sp 5 hti) kecamatan muara lakitan kabupaten musi rawas.
bahkan sejak tahun 2023sudah 2 orang yang meninggal dunia karena diinjak gajah.
baca juga:temuan buaya di lubuk tua musi rawas, polisi himbau warga hati-hati
baca juga:warga heboh ada buaya di sungai musi 
menurutnya, kondisi ini membuat warga resah dan ketakutan, dengan keberadaan gajah liar yang kerap masuk pemukiman warga.
ketakutan tersebut, karena kerapnya gajah liar masuk ke ke mukiman warga, yang bisa kapan saja menyerang dan mengancam keselamatan warga setempat.
"ada sekitar dua ekor gajah liar, yang sering terlihat masuk ke pemukiman dan ladang milik warga," kata imran.
akibatnya sekarang warga takut, karena sebelumnya sudah ada dua warga yang meninggal akibat diserang gajah tersebut. 
baca juga:warga terusan tengah diterkam buaya
baca juga:basarnas sebut beberapa sungai yang rawan korban tenggelam, salah satunya watervang lubuk linggau
untuk saat ini, kedua gajah masih ada di dekat pemukiman. bahkan, pernah kejadian ada gajah yang masuk ke permukiman dan hanya berjarak sekitar 5 meter.
beruntungnya, gajah tersebut lari dan tidak merusak rumah warga tersebut.
dikatakannya, tak sekedar masuk ke ladang, gajah liar tersebut pun kerap merusak tanaman di ladang milik warga, seperti karet maupun kelapa sawit. hampir setiap malam kawanan gajah liar masuk ke permukiman dan areal ladang warga.
tak hanya tanaman di ladang sambung imran, bahkan puluhan pondok warga yang juga jadi sasaran gajah liar tersebut.
baca juga:polisi atasi dampak penambangan sumur minyak ilegal
"untuk ukurannya cukup besar, mungkin bobotnya sekitar 3 ton lebih dan gadingnya sangat panjang," ungkapnya.
hanya saja masih kata imran, saat musiman yang biasa terjadi satu kali dalam setahun, ada puluhan ekor gajah liar yang berkeliaran.
“itu musiman, mungkin jumlahnya lebih dari 63 ekor tpi kalau yang sering ini 2 ekor. tapi hingga saat ini belum ada upaya pencegahan maupun penanganan agar gajah-gajah liar tersebut tidak lagi masuk ke permukiman kami. kami harap ada solusinya, meskipun sp5 hti ini adalah jalur konservasi dan perlintasan gajah,” jelasnya.
terlepas dari itu, pihaknya sudah berupaya melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten (pemkab) musi rawas (mura) bksda benakat semangus dan dinas kehutanan sumsel.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, SENIN, 9 SEPTEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan