Bahagianya Bisa Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H, ini Hikmah yang Bisa Dipetik

Ustadz Raji Ibnu Latif, M.Pd.I-Foto : Dokumen-Linggau Pos

KORANLINGGAUPOS.ID - Senin 16 September 2024 Hari Libur Nasional Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiulawal 1446 H.

Berkenaan dengan momen itu, sejumlah sekolah dan pondok pesantren maupun taklim masjid-masjid di Kota Lubuk Linggau, Kabupaten Musi Rawas, maupun Kabupaten Muratara telah menggelar Maulid Nabi Muhammad 1446 H.

Seperti yang kini sedang disemarakkan oleh Pesantren Modern Ar-Risalah maupun Pondok Pesantren Mazro’illah dan sejumlah pesantren lainnya di Lubuk Linggau.

Ustadz Raji selaku ulama Lubuk Linggau yang kerapkali menyampaikan tausiyah saat Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjelaskan, memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW itu bukan wajib. Jadi bukannya harus.

BACA JUGA:Sampaikan Tausiyah dalam Maulid Akbar di Ponpes Mazro’illah, Habib Ahmad Nabil Ajak Jemaah Cinta Rasulullah

BACA JUGA:14 September, Yuk Hadiri Maulid Akbar di Pondok Pesantren Mazro’illah Lubuk Linggau

Tapi, kata Ustadz Fahmi, melakukan Peringatan Maulid Nabi itu bagian dari rasa syukur kita atas diutusnya seorang nabi yang bisa menjadi teladan bagi semua umat, bahkan Nabi tersebut sangat mencintai umatnya, di dunia hingga akhirat.

Bagaimana dengan sebagian umat Muslim yang menolak menggelar Peringatan Maulid Nabi? 

“Menurut hemat saya, itu karena Nabi Muhammad memang tidak pernah memperingati kelahirannya. Bisa jadi itu alasannya. Namun setiap hari Senin beliau berpuasa. Pernah ada sahabat memberanikan diri bertanya pada Rasulullah SAW ‘Kenapa ya Rasul kok setiap Senin puasa?’ Lalu Rasulullah mengatakan ‘Hari ini kelahiranku maka Aku berpuasa’. Dan yang perlu diingat memang Nabi Muhammad SAW tidak pernah memerintahkan secara jelas kepada kita untuk memperingati kelahirannya. Namun kita selaku umat yang mencintai Nabi Muhammad tidak ada salahnya kalau kita memperingati Maulid Nabi sebagai bentuk rasa cinta kita pada Nabi Muhammad SAW,” tutur Ustadz Raji.

Menurut Ustadz Raji, jangan disibukkan dengan perdebatan.

BACA JUGA:Nasyid Mawaddah dan Hadroh Ahbabul Musthofa Memukau Ribuan Tamu Mega Maulid Nabi 1445 H

BACA JUGA:Isi Mega Maulid di Pesantren Ar-Risalah Lubuklinggau, ini yang Disampaikan Habib Achmad Jamal

“Yang mau memperingati Maulid Nabi dipersilakan. Yang tidak juga tidak apa-apa. Bagi kita  yang memperingati Maulid Nabi ini bukti kita mencintai Rasulullah, mudah-mudahan rasa cinta kita akan berbalas dari Nabi Muhammad SAW,” harapnya.

“Kita selaku umat yang mencintai Rasulullah SAW, tidak ada salahnya memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk rasa cinta kita kepada Rasulullah. Yang penting cara memperingati Maulid Nabi tidak bertentangan dengan syariat-syariat Islam,” ungkap Ustadz Raji.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan