Ada 3 Provinsi di Pulau Sumatera Berkembang Pesat, Tapi Sayang Kurang Diminati Investor
Ada 3 Provinsi di Pulau Sumatera Berkembang Pesat, Tapi Sayang Kurang Diminati Investor-Tangkap Layar -
BACA JUGA:Ada 5 Daerah di Pulau Sumatera yang Terkenal dengan Sikap Pelit Penduduknya
Kota Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko berperan cukup penting dalam menarik investor, tetapi kabupaten-kabupaten lainnya masih harus bekerja lebih keras untuk menarik perhatian investor, baik domestik maupun asing.
Beberapa faktor yang menyebabkan Bengkulu belum berhasil menarik minat investor secara optimal adalah regulasi yang dianggap kurang ramah investasi, serta minimnya insentif yang diberikan oleh pemerintah daerah untuk menarik investor.
Selain itu, infrastruktur yang masih perlu pengembangan lebih lanjut juga menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan investasi di provinsi ini.
3. Provinsi Sumatera Barat
BACA JUGA:Pulau Sumatera Ada 5 Kota yang Memiliki Banyak Gedung Tertinggi, Apakah Kotamu Termasuk?
BACA JUGA:Menguak Misteri Pulau C di Danau Mas Harun Bastari
Sumatera Barat menjadi provinsi dengan nilai investasi paling minim di Pulau Sumatera.
Meskipun berbatasan langsung dengan Riau yang merupakan provinsi dengan investasi terbesar di Sumatera, Sumatera Barat justru tertinggal jauh dalam hal minat investor.
Padahal, Sumatera Barat memiliki potensi besar dalam bidang pariwisata, pertanian, dan energi, yang seharusnya bisa menarik minat investor dari berbagai sektor.
Berdasarkan data terbaru BPS, total nilai investasi di Sumatera Barat hanya mencapai Rp6,2 triliun.
BACA JUGA:Pj Wako Ingatkan Tenaga Kerja Lokal ke Investor di Lubuk Linggau
BACA JUGA:Tingkatkan Peran Investor Dalam Membangun, Pemkab Musi Rawas dan Perusahan Tandatangan MoU
Dari jumlah tersebut, Rp4,4 triliun berasal dari investasi dalam negeri, sementara investasi asing menyumbang Rp1,8 triliun.
Minimnya minat investor di Sumatera Barat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti regulasi yang dinilai kurang menarik bagi investor, minimnya insentif, serta resistensi dari masyarakat terhadap proyek-proyek besar yang dianggap dapat mengubah tatanan sosial dan budaya setempat.