dr Mast Idris : Sedang Marak Kasus Gondongan, Waspadai Cara Penularannya

Reporter: RIENA FITRIANI MARIS |

Editor: SULIS |

Jumat , 20 Sep 2024 - 21:49

dr H Mast Idris Usman.-Foto : Dokumen-Linggau Pos

Penyakit ini perlu diatasi agar tidak terjadi komplikasi seperti penyebaran infeksi virus pada otak hingga kehilangan pendengaran.

Untuk itu, penting mengetahui pencegahan atau pengobatan yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko gondongan.

Gejala gondongan biasanya baru akan muncul 12-25 hari setelah terinfeksi virus ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis dan gejala penyakit infeksi.

Pipi bengkak, bisa hanya satu sisi atau kedua sisi, akibat pembengkakan kelenjar parotis.

Nyeri saat mengunyah atau menelan makanan. Demam hingga 39°C.

Mulut kering. Sakit kepala, nyeri sendi dan nyeri perut. Mudah lelah serta hilang nafsu makan.

Meski demikian, pada beberapa penderita, gejala gondongan dapat lebih ringan atau menyerupai gejala pilek.

Beberapa penderita bahkan tidak mengalami gejala apa pun.

dr mast idris : sedang marak kasus gondongan, waspadai cara penularannya                            koranlinggaupos.id - waspada penyakit parotitis epidemika atau gondongan atau juga infeksi kelenjar lidah.
pasalnya menurut salah satu dokter di kota lubuk linggau dr h mast idris, ditempat prakteknya saat ini cukup banyak pasien yang datang sehari ada tujuh pasien.
bahkan ia menyarankan, agar kondisi ini ditindaklanjuti oleh dinas kesehatan kota lubuk linggau. 
"penyebabnya karena virus. dan virus ini bisa saja dari makanan, tempat minum dan tempat makanan yang tercemar. ketika daya tahan tubuh lemah, ya cepat menyerang tubuh. kemarin saja ada tiga pasien gondongan yang datang," jelasnya. 
baca juga:waspada penyakit gondongan, segera diatasi sebelum ada komplikasi
baca juga:tidak hanya cantik, ternyata bunga dahlia memiliki segudang manfaat untuk kesehatan tubuh
menurutnya untuk parotitis nya atau gondongannya tidak berbahaya. tapi akan jadi berbahaya kalau ada komplikasi.
"seperti untuk laki-laki jika sampai ada komplikasi bisa peradangan pada salah satu testis. sementara untuk perempuan bisa peradangan pada salah satu atau kedua indung telur. dan gondongan ini tidak mengenal usia, anak-anak bisa dewasa pun bisa kena. makanya untuk mengatasinya biasanya kita berikan antibiotik dengan cukup tinggi agar tidak sampai menimbulkan komplikasi," tegasnya. 
dikutip dari laman kemenkes republik indonesia, gondongan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus.
infeksi biasanya menyerang kelenjar parotis (kelenjar yang memproduksi air liur) sehingga memicu pembengkakan. 
baca juga:berat badan ideal! ini 5 jenis susu terbaik yang ampuh turunkan berat badan
baca juga:begini cara menghitung berat badan ideal yang dianjurkan kemenkes
gejala gondongan adanya pembengkakan pada pipi dan rahang. gondongan terjadi ketika kelenjar parotis mengalami peradangan akibat infeksi virus dari golongan paramyxovirus.
virus tersebut dapat dengan mudah menyebar ke orang lain melalui percikan ludah atau air liur yang keluar mulut atau hidung. 
penyakit ini perlu diatasi agar tidak terjadi komplikasi seperti penyebaran infeksi virus pada otak hingga kehilangan pendengaran.
untuk itu, penting mengetahui pencegahan atau pengobatan yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko gondongan.
baca juga:berat badan ideal telah ditentukan kemenkes, berikut daftar berat badan yang dianjurkan 
baca juga:dinkes kota lubuk linggau masih layani pin polio putaran kedua
gejala gondongan biasanya baru akan muncul 12-25 hari setelah terinfeksi virus ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis dan gejala penyakit infeksi.
pipi bengkak, bisa hanya satu sisi atau kedua sisi, akibat pembengkakan kelenjar parotis.
nyeri saat mengunyah atau menelan makanan. demam hingga 39°c.
mulut kering. sakit kepala, nyeri sendi dan nyeri perut. mudah lelah serta hilang nafsu makan.
baca juga:jaga kesehatan penting, pastikan minum air putih 8 gelas dan tidur 9 jam setiap hari
meski demikian, pada beberapa penderita, gejala gondongan dapat lebih ringan atau menyerupai gejala pilek.
beberapa penderita bahkan tidak mengalami gejala apa pun.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, SABTU, 21 SEPTEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan