PKM ke Benua Raja Lahat, Dosen UNPARI dan UNIB Edukasi Masyarakat Buat Bioetanol dari Ubi Jalar

Reporter: SULIS |

Editor: SULIS |

Kamis , 26 Sep 2024 - 22:12

FERMENTASI : Proses Fermentasi pembuatan Bioetanol dari ubi jalar dalam program PKM dosen UNPARI dan UNIB bersama di Desa Benua Raja Kabupaten Lahat, Provinsi Sumsel.-Foto : Dokumen-PKM UNPARI & UNIB

Proses destilasi pembuatan Bioetanol dari ubi jalar dalam program PKM dosen UNPARI dan UNIB bersama di Desa Benua Raja Kabupaten Lahat, Provinsi Sumsel.-Foto : Dokumen-PKM UNPARI & UNIB

Ibu Endang Lovisia, juga menjelaskan latar belakang mereka mengadakan PKM.

“Kami adakan PKM di Desa Benua Raja karena di desa ini memiliki potensi sumber daya alam berupa kopi dan ubi jalar. Dengan adanya potensi itu maka tim pengabdian memiliki insiatif untuk mengatasi permasalahan masyarakat di sana dalam hal mengelola ubi jalar menjadi bahan dasar bioetanol. Sehingga hasil yang didapatkan dapat lebih berguna karena selama ini ubi jalar hanya dikonsumsi saja oleh masyarakat tanpa ada pengetahuan di hilirisasi menjadi energi terbarukan yaitu bioetanol,” tutur Endang.

Berikut metode yang digunakan Tim pembuatan bioetanol dari ubi jalar :

1) Sosialisasi

Sebelum solusi ini ditawarkan, tim melakukan sosialisasi dengan pemerintah setempat dan masyarakat mengenai kegiatan pembuatan Bioetanol dari ubi jalar (hilirisasi) sebagai alternatif energi terbarukan yang bertujuan untuk meningkatkan produk bioetanol, manajemen, pengetahuan dan keterampilan pada masyarakat pedalaman desa Benua Raja.

Sosialisasi ini tidak hanya bertujuan untuk memaparkan kegiatan yang akan dilaksanakan, tetapi juga mendapatkan dukungan dan kerjasama dari semua pihak yang ada di desa Benua Raja kedepannya.

2) Pelaksanaan Pelatihan

Pelaksanaan pelatihan ini dibagi menjadi 2 tahap, yaitu tahap fermentasi ubi jalar dan tahap destilasi hasil fermentasi.

3) Penerapan Teknologi

Pada kegiatan PKM ada 2 teknologi yang akan diterapkan oleh tim, yaitu pertama, alat fermentasi yang disebut fermentor yaitu alat untuk memfermentasi ubi jalar menjadi menjadi alcohol.

pkm ke benua raja lahat, dosen unpari dan unib edukasi masyarakat buat bioetanol dari ubi jalar                            koranlinggaupos.id - dosen universitas pgri silampari (unpari) terus menggiatkan tri dharma perguruan tinggi.
salah satunya melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat (pkm). kali ini mereka berkolaborasi dengan dosen universitas bengkulu (unib).
kali ini pkm dilakukan dosen unpari yakni, ibu endang lovisia dosen program studi pendidikan fisika, fakultas sains dan teknologi, bapak syabawaihi dosen program studi sosial ekonomi pertanian, fakultas ekonomi dan bisnis, dan ibu sri wulandari dosen program studi teknologi industri pertanian, fakultas pertanian, unib.
kolaborasi pkm yang dilakukan dosen unpari dan unib ini mulai dari sosialisasi dan pelatihan pembuatan bioetanol dari ubi jalar sebagai sumber alternatif energi terbarukan di desa benua raja kabupaten lahat, provinsi sumatera selatan (sumsel). 
baca juga:mou dengan kemendikbudristek, ribuan guru di sumatera ppg di universitas pgri silampari
baca juga:dosen universitas pgri silampari bersama komunitas sarisejaya adakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
saat diwawancara koranlinggaupos.id, ibu endang lovisia selaku ketua tim pkm menjelaskan, kegiatan pkm ini didanai oleh direktorat riset, teknologi, dan pengabdian kepada masyarakat (drtpm) direktorat jenderal pendidikan tinggi, riset, dan teknologi kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi (kemendikbudristek).
“sasaran pkm ini adalah kelompok tani setia jaya di di desa benua raja kabupaten lahat,” jelasnya. 
perlu diketahui, pkm adalah kegiatan untuk membantu masyarakat dalam beberapa aktivitas tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun. 
secara umum program ini dilaksanakan berbagai universitas atau institut yang ada di indonesia untuk memberikan kontribusi nyata bagi bangsa indonesia.
baca juga:3 ketua prodi dapat reward dari rektor universitas pgri silampari
baca juga:keren, 3 mahasiswi universitas pgri silampari wakili sumsel dalam pekan olahraga nasional xxi
khususnya dalam mengembangkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa indonesia. 
“pkm menjadi salah satu bagian dari tri dharma perguruan tinggi. oleh karena itu kami tim dosen ini  beserta  3 orang  mahasiswa semester 6 melaksanakan kegiatan pkm selama agustus-september 2024. selama pkm, kami mensosialisasikan pembuatan bioetanol dari ubi jalar beserta destilasi hasil rendemen fermentasi ubi jalar sehingga menghasilkan bioetanol,” jelasnya.
proses destilasi pembuatan bioetanol dari ubi jalar dalam program pkm dosen unpari dan unib bersama di desa benua raja kabupaten lahat, provinsi sumsel.-foto : dokumen-pkm unpari & unib
ibu endang lovisia, juga menjelaskan  latar belakang mereka mengadakan pkm.
“kami adakan pkm di desa benua raja karena di desa ini memiliki potensi sumber daya alam berupa kopi dan ubi jalar.  dengan adanya potensi itu maka tim pengabdian memiliki insiatif untuk mengatasi permasalahan masyarakat di sana dalam hal mengelola ubi jalar menjadi bahan dasar bioetanol. sehingga hasil yang didapatkan dapat lebih berguna karena selama ini ubi jalar hanya dikonsumsi saja oleh masyarakat tanpa ada pengetahuan di hilirisasi menjadi energi terbarukan yaitu bioetanol,” tutur endang.
baca juga:universitas pgri silampari borong 2 penghargaan lldikti ii award 2024, rektor : berkat kerja keras tim solid
baca juga:pilkada serentak 2024, begini himbauan rektor untuk dosen dan mahasiswa universitas pgri silampari
berikut metode yang digunakan tim pembuatan bioetanol dari ubi jalar :
1) sosialisasi
sebelum solusi ini ditawarkan, tim melakukan sosialisasi dengan pemerintah setempat dan masyarakat mengenai kegiatan pembuatan bioetanol dari ubi jalar (hilirisasi) sebagai alternatif energi terbarukan yang bertujuan untuk meningkatkan produk bioetanol, manajemen, pengetahuan dan keterampilan pada masyarakat pedalaman desa benua raja.
sosialisasi ini tidak hanya bertujuan untuk memaparkan kegiatan yang akan dilaksanakan, tetapi juga mendapatkan dukungan dan kerjasama dari semua pihak yang ada di desa benua raja kedepannya.
baca juga:universitas pgri silampari deklarasi anti bullying, kekerasan seksual, narkoba, dan korupsi
baca juga:797 mahasiswa baru ikuti pkkmb, rektor universitas pgri silampari : jadilah mahasiswa yang siap bersaing
2) pelaksanaan pelatihan 
pelaksanaan pelatihan ini dibagi menjadi 2 tahap, yaitu tahap fermentasi ubi jalar dan tahap destilasi hasil fermentasi.
3) penerapan teknologi
pada kegiatan pkm ada 2 teknologi yang akan diterapkan oleh tim, yaitu pertama, alat fermentasi yang disebut fermentor yaitu alat untuk memfermentasi ubi jalar menjadi menjadi alcohol.
antusias warga desa benua raja kabupaten lahat, provinsi sumsel praktik membuat bioetanol dari ubi jalar bersama dosen universitas pgri silampari dan universitas bengkulu.-foto : dokumen-pkm unpari & unib
baca juga:fashion show batik alpukat universitas pgri silampari warnai launching single baru nano and friends
baca juga:himabio universitas pgri silampari adakan biology learning festival, berikut cabang lomba yang diadakan
kedua, alat destilasi yaitu untuk mendestilasi ubi jalar yang sudah difermentasi menjadi alkohiol yang disebut dengan bioetanol.
4) pendampingan dan evaluasi
untuk mencapai keberhasilan kegiatan pembuatan bioetanol dari ubi jalar (hilirisasi) sebagai alternatif energi terbarukan, maka tim akan melakukan kegiatan pendampingan dan evaluasi, kegiatan ini akan dilakukan jika mitra sasaran sudah bisa membuat bioethanol dalam skala rumah tangga.
5) keberlanjutan program
baca juga:terjangkau banget, segini biaya kuliah di prodi sosial ekonomi pertanian universitas pgri silampari
baca juga:8 keunggulan prodi desain komunikasi visual universitas pgri silampari, bisa kuasai ilmu digital marketing
dikarenakan tim pkm mengangkat permasalahan pada aspek utama yaitu aspek produksi dan manajemen saja, maka keberlanjutan program ini akan dilakukan pada tahun berikutnya, yaitu pada aspek pemasaran yang mana nantinya produk bioetanol dari kelompok tani setia jaya ini bisa dipasarkan antar desa tingkat kecamatan pajar bulan kabupaten lahat.
hasil dari kegiatan pkm ini adalah berdasarkan pada 4 aspek permasalahan yaitu:
1. aspek kuantitas produk bioetanol (aspek produksi)
kapasitas produksi saat ini masih terbatas, hanya skala rumah tangga. meskipun ubi jalar mudah diperoleh, mitra kesulitan meningkatkan produksi bioetanol pada skala umkm karena keterbatasan infrastruktur dan peralatan. 
baca juga:7 keunggulan kuliah di prodi penjaskesrek universitas pgri silampari, prospek kerjanya banyak banget
baca juga:kabar gembira universitas pgri silampari kantongi izin buka prodi s2 manajemen pendidikan
2. aspek manajemen produk bioetanol (aspek manajemen)
manajemen pengemasan produk bioetanol dari ubi jalar adalah aspek penting dalam proses produksi dan distribusi bioetanol, yang memerlukan perhatian terhadap kualitas, efisiensi, dan keberlanjutan.
tim pkm berhasil membimbing mitra dalam hal pengemasan produk bioetanol
3. aspek pengetahuan masyarakat (aspek sosial kemasyarakatan)
baca juga:dosen universitas pgri silampari jelajah sejarah bersama komunitas sarisejaya dan tokoh masyarakat batu urip 
baca juga:intip 4 keunggulan kuliah di prodi pendidikan biologi universitas pgri silampari
program sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dapat difokuskan pada berbagai aspek proses pembuatan bioetanol, mulai dari pemilihan varietas ubi jalar yang tepat, teknik penanaman yang baik, hingga proses konversi karbohidrat menjadi etanol.
dengan pengetahuan yang cukup, masyarakat dapat memahami manfaat ekonomi dan lingkungan dari pemanfaatan ubi jalar sebagai bahan baku bioetanol.
selain itu, peningkatan pengetahuan ini juga membuka peluang bagi petani lokal untuk terlibat dalam rantai produksi bioetanol, menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
4. aspek keterampilan masyarakat (aspek sosial kemasyarakatan)
baca juga:biaya kuliah bisa dicicil, intip peluang karir lulusan prodi kewirausahaan universitas pgri silampari
baca juga:ahmad amin, dosen ke-33 yang bergelar doktor di universitas pgri silampari
dengan keterampilan yang telah meningkat, masyarakat dapat mengelola usaha produksi bioetanol secara mandiri atau kolektif.
ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
selain itu, keterampilan ini juga mendukung inovasi lokal dan mendorong peningkatan ekonomi desa melalui pemanfaatan hasil tani seperti ubi jalar yang sebelumnya hanya dianggap sebagai bahan pangan.(*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, JUMAT, 27 SEPTEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan