Kurang Air, Petani di Desa B Srikaton Musi Rawas Pilih Beralih Tanam Palawija
Salah satu lahan padi yang dialih fungsikan jadi tanaman jagung Desa B Srikaton, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas (Mura).-Foto: Apri Yadi/Linggau Pos-
KORANLINGGAUPOS.ID - Keluhan petani soal kekurangan air masih terus dirasakan sampai saat ini.
Hal ini diungkapkan Maryono salah seorang warga Desa B Srikaton, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas (Mura) saat didatangi calon wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Jumat 27 September 2024.
Karena kondisi ini, petani sawah di Desa B Srikaton ini banyak mengalih fungsikan lahan sawah mereka yang sebelumnnya jadi petani padi menjadi tanaman Palawija seperti tanaman jagung, ubi, cabai, bayam, terong, kacang sayur, kacang tanah, pari dan banyak lainnya.
“Ada ratusan hektar sawah yang kekurangan air, ditambah musim kemarau juga. Jadi dari pada lahan tidak digunakan sama sekali, maka terpaksa kami ganti dengan tanaman lain yang bisa dijual dan untuk kami makan," ungkap Maryono yang merupakan sesepuh Desa B Srikaton.
BACA JUGA:Untuk Mempertahankan Produksi Padi Petani dan POPT Sumber Harta Lakukan Gerdal Hama Tikus
Kalau mereka tetap paksa tanam padi dimusim seperti saat ini, maka mereka akan terancam gagal panen.
Apalagi sampai kekurangan air, karena tanaman padi sangat membutuhkan air, seperti saat pemupukan dan selama masa pertumbuhannya.
“Saat ini saja banyak petani padi di B Srikaton yang gagal panen, selain kekurangan air ditambah banyaknya hama sehingga tanaman padi mereka kurang subur. Bahkan ada petani yang tidak tanam padi lagi, ada sekitar 40 persen yang masih bertahan tanam padi," jelas Maryono.
Menurutnya keluhan kekurangan air ini sejak lama, bahkan tidak hanya di Kecamatan Tugumulyo, juga terjadi di Kecamatan Purwodadi.
BACA JUGA:Jaga Kestabilan Produksi Padi Ini yang Dilakukan POPT Kecamatan Sumber Harta
Dan menurutnya sebetulnya air itu banyak, namun mengalir kearah satan karena disana banyak kolam ikan milik pejabat.
"Kurangnya air ini karena pembagian airnya tidak, sehingga airnya banyak lari ke desa lain. Kedepannya kami berharap kepada pemerintah untuk bisa mengatur aliran air dan menambah sumber air lainnya," ungkapnya lagi.