Santri yang Akhiri Hidup di Pasar Megang Sakti Tulis Surat untuk Nadia
GD (13), Santri di salah satu MTS di Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas saat diperiksa oleh tim medis di Puskesmas Megang Sakti-Foto :-
"Mengetahui kalau anaknya kabur, orang tua GD berjanji akan mengantarkan GD ke Ponpes. Namun orang tua Gading minta izin karena GD sedang sakit. Kemudian Rabu 2 Oktober 2024 pukul 23.45, orang tua GD kembali Wa ke saksi menyampaikan kalau GD sudah dikembalikan ke Pondok dan meminta kepada saksi untuk menitip GD.
Kemudian pukul 00.02 WIB ibunya GD kembali menghubungi saksi untuk menanyakan keberadaan GD. Saksi mencari GD namun setelah dicari di lingkungan Ponpes tidak ada," jelasnya.
BACA JUGA:Diduga Ingin Mengintip, Novi Siram Cuka Parah ke Tetangga Tengah Malam
BACA JUGA:Danrem 044 Gapo Sambangi Polres Muratara, Ini yang Dibahas
Kemudian saksi mendapatkan informasi dari Sutrisno sore sekitar pukul 17.00 WIB melihat korban kearah pasar. saksi pun kembali chat orang tua korban dan memberitahu santri tidak ada di lingkungan pondok.
"Dijawab oleh orang tua korban ' Ya Allah,sdh pak biarkan dulu siapa tahu besok ada niatnya untuk belajar, pulang ke pondok'.
Sekitar pukul 02.06 WIB saksi mendapat kabar jika korban ditemukan sudah tergantung di pasar. Maka sambil meluncur ke puskesmas saksi memberitahu sang ibu soal informasi anaknya ini.
"Pukul 04. 00 WIB kedua orang tua korban bersama keluarga tiba di puskesmas megang sakti. Kepada keluarga pun disampaikan hasil pemeriksaan dari dr Surya, Kepala Puskesmas Megang sakti terkait kematian korban.
BACA JUGA:Sudah Tiga Orang Memilih Bunuh Diri, Ini Imbauan Kapolres Musi Rawas
BACA JUGA:Karyawan MG Store Lubuk Linggau yang Akhiri Hidup, Ternyata Warga Bengkulu
Pihak keluarga korban menyampaikan sudah menerima kejadian ini sebagai musibah dan menyatakan menolak untuk dilakukan visum dan otopsi.
Keluarga langsung membawah korban untuk dimakamkan sesuai syariat islam," jelasnya.