Lubuklinggau Disebut Kota dengan Kemiskinan Tertinggi, ini Penjelasan Detail Trisko Depriyansa

Pj Wali Kota Lubuklinggau, Trisko Defriyansa-Foto : Dokumen Linggau Pos-

LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO - Beredar data di media sosial dari Databoks bahwa Kota Lubuklinggau masuk peringkat ke-7 kota dengan kemiskinan tertinggi di Pulau Sumatera. Data ini disebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2023. 

10 Kota dengan persentase penduduk miskin tertinggi di Indonesia per Maret 2023 yakni, peringkat pertama Kota Tuai 20,68 persen, Kota Subulussalam 16,41 persen, Kota Gunungsitoli 14,78 persen, lalu Kota Bengkulu 14,71, Kota Sabang 14,59 persen, Kota Sorong 14,41 persen, Kota Lubuklinggau 12,65 persen, Kota Tanjungbalai 12,21 persen, Kota Tasikmalaya 11,53 persen dan Kota Sibolga 11,42 persen.  

Menanggapi kabar tersebut Pj Wali Kota Lubuklinggau, Trisko Defriyansa 6 Desember 2023 menjelaskan bahwa data tersebut merupakan data bulan Maret 2023.

“Itu data Bulan Maret 2023 sekarang sudah Desember 2023. Tentunya angka kemiskinan di Kota Lubuklinggau sudah turun,” jelasnya.

BACA JUGA:Hore.. Pemerintah Kota Lubuklinggau Bagikan Sembako ke Warga Miskin Ekstrim

BACA JUGA:Fokus Penanganan Stunting Hingga Kemiskinan Ekstrim

Menurutnya data tersebut mayoritas bukan 10 besar. 

“Dan mestinya pembandingnya jangan kota saja ada juga kabupaten, kan ada 400 lebih kabupaten dan kota. Yang penting secara presentasi kita (Kota Lubuklinggau) ada penurunan kalau mau apple to apple soal kerja bandingkan dengan kabupaten dan kota se-Sumsel,” jawabnya. 

Menurut Trisko jumlah penduduk yang mengalami kemiskinaan ekstrim 273 KK atau 1.261 jiwa. Jumlah warga miskin ektrim hanya 0,38 persen dari total penduduk Kota Lubuklinggau. 

Adapun upaya yang telah dilakukan Pemkot Lubuklinggau untuk mengatasi kemiskinan ekstrim diantaranya melakukan verifikasi dan validasi data P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim) dan mengusulkan data masyarakat miskin ekstrim ke DTKS dan penerima Bansos.

BACA JUGA:Pj Wako : Mari Bahu-membahu Perangi Kemiskinan

BACA JUGA:Keberhasilan Turunkan Kemiskinan Ekstrem Diakui Wapres

Lalu melaksanakan program penurunan kemiskinan dan kemiskinan ekstrim yang dilaksanakan melalui 3 strategi. Yaitu, penurunan beban pengeluaran masyarakat melalui 5 program, peningkatan pendapatan masyarakaat ada 9 program, meminimalkan wilayah kantong kemiskinan ada 7 program yang dilaksanakan oleh 14 perangkat daerah dan 8 kecamatan melalui dana kelurahan total anggaran Rp 138.125.738.123. 

Sedangkan upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi kemiskinan ekstrim diantaranya usia produktif diintervensi program pemberdayaan. Untuk usia non produktif diintervensi program bantuan sosial. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan