7 Alasan Kenapa Anak Sebaiknya Sekolah di Pesantren Modern Ar-Risalah Lubuk Linggau

Aktivitas menyenangkan menggali bakat dan potensi bidang musik dan seni suara saat jadi santri Pesantren Modern Ar-Risalah Lubuk Linggau.-Foto : Dok. Ar-Risalah -

Santri selalu dalam pengawasan dan bimbingan guru serta kiai yang bertanggung jawab atas pendidikan santri dan keberlangsungan pengajaran serta pendidikannya. 

2. Menghindari dampak negatif pergaulan bebas 

Di luar pesantren siapa yang paling berpotensi membentuk kepribadian anak? Ya, jawabannya adalah lingkungan. Seperti yang dikatakan oleh Habib Ahmad AL Habsyi sewaktu kunjungannya di Pesantren Modern Ar-Risalah Lubuklinggau (2021)  “Sekolahkan di tempat yang baik maka akan melahirkan anak-anak yang baik. Mau jadi apa anak-anak kita tergantung tempat apa yang kita pilih untuk menjadi sekolah mereka”. Sekolah adalah lingkungan, terutama pesantren. Pesantren adalah lingkungan kehidupan 24 jam 7 hari satu minggu. 

Jika lingkungannya baik, maka anak akan memiliki kepribadian baik yang diinginkan orang tua. 

Sebaliknya, jika lingkungan sekitar penuh dengan perilaku negatif, anak akan mudah terpengaruh olehnya. Pengorbanan untuk berpisah dengan anak, biaya, sudah seharusnya dilakukan sejak awal. Idealnya anak-anak “dipukuli” untuk menempuh pendidikan pesantren yang keras, itu lebih baik dari pada anak “dipukuli” oleh karena pergaulan yang buruk saat ini. 

3. Melatih dan menjaga kualitas ibadah anak 

Karena kehidupan di pesantren itu 24 jam pendidikan dalam sehari, maka dipastikan hal tersebut secara tidak langsung akan melatih, membiasakan dan meningkatkan kualitas ibadah anak menjadi lebih baik ketimbang mereka tanpa pengawasan di luar pesantren. 

Kebaikan itu awalnya memang harus dipaksanakan seperti Filosofi dasar pendidikan di pesantren itu : Dipaksa – Terbiasa – Bisa. Anak anak awalnya akan dipaksa dan terpaksa bangun subuh jam 4 pagi dan sholat subuh secara berjamaah. 

Karena setiap harinya mereka dipaksa untuk melakukan kebiasaan tersebut maka mau tidak mau hal itu menjadi kebiasaan bagi mereka. Bisa karena biasa, sehingga lama kelamaan mereka jadi bisa bangun pagi jam 4 dan sholat subuh berjamaah setiap hari. 

4. Kualitas pendidikan terbaik dengan biaya lebih murah 

Jika mengacu pada biaya bulanan pondok pesantren modern di Ar-Risalah Lubuk Linggau, tidak melebihi 800.000/anak/bulan. 

Dengan biaya tersebut, santri mendapatkan akses fasilitas pendidikan 24 jam + makan tiga kali sehari + asrama (perumahan, air dan listrik).

Jadi  anggapan bahwa biaya pendidikan pesantren mahal tidak selalu benar. 

5. Membentuk karakter pejuang kehidupan 

Di Pesantren memang “memaksa” bagi santri untuk hidup mandiri. Berjuang dengan sesuatu yang mungkin tidak mereka sukai. Mulai dari berjuang untuk bangun pagi dan shalat subuh berjamaah, mengantri untuk mandi dan makan, pemenuhan tuntutan studinya, seperti hafalan, kelimuan, hingga pemenuhan kebutuhannya sendiri secara mandiri. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan