Yayasan Rumah Asa Silampari MOU dengan RS Dr Sobirin Musi Rawas
MOU- Ketua Yayasan Rumah Asa Silampari, Tomi Lesmana dan Direktur RS Dr Sobirin Kabupaten Mura Sopyan Hadi melakukan penandatanganan MoU, Selasa 29 Oktober 2024.-Foto: Dokumen-Rumah Asa Silampari
KORANLINGGAUPOS.ID - Yayasan Rumah Asa Silampari, adakan kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Rumah Sakit (RS) Dr Sobirin Kabupaten Musi Rawas (Mura).
MoU ini terkait dengan pelayanan kesehatan untuk klien mereka di Yayasan Rumah Asa Silampari.
Penandatanganan MoU dilaksanakan di Aula RS Dr Sobirin di Jalan Pangeran Amin, desa Muara Beliti Baru, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas (Mura).
MoU ini disambut baik oleh Direktur RS Dr Sobirin Kabupaten Mura Sopyan Hadi yang disaksikan langsung oleh baik staf dari Yayasan Rumah Asa Silampari maupun staf dari Rs Dr Sobirin.
BACA JUGA:Setiap Hari Penuh Pasien, RS Dr Sobirin Musi Rawas Bakal Tambah Tempat Tidur
BACA JUGA:Bulan Oktober Pengembangan RS dr Sobirin Bantuan Presiden Dibangun
Saat dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID Jumat 1 November 2024 Ketua Yayasan Rumah Asa Silampari, Tomi Lesmana mengatakan tujuan dari kerjasama ini lebih kepada pelayanan rehabilitasi.
Dengan adanya pelayanan kesehatan bagi klien rehabilitas mereka, kedepannya diharapkan pelayanan lebih intensif lagi, seperti yang harus dilakukan rawat inap.
"Dan kedepannya klien kami yang ditipkan keluarganya di Rumah Asa Silampari, benar-benar dijaga baik kesehatannya, maupun penanganan rehabilitas narkoba. Keluar nantinya bisa benar-benar pulih dari pengaruh bahaya penyalahguaan narkoba. Jadi dalam kerjasama ini tidak hanya pelayanan kesehatan bagi klien kami saja, namun juga pengobatan dibidang pisikiternya," ungkap Tomi.
Dijelaskan juga bahwa rumah rehabilitasi sudah bekerja sama semua dengan pihak RS baik di Kabupaten maupun di Kota, bahkan dengan pihak Puskemas.
BACA JUGA:Begini Layanan Medical Check Up di RSUD dr Sobirin Muara Beliti Musi Rawas
BACA JUGA:Psikolog RSUD Dr Sobirin : KDRT Bikin Anak Trauma
Namun untuk kerjasama dengan pihak Puskesmas hanya sekedar melayani masalah-masalah kecil.
"Sementara kalau pasien kita harus dirawat inap maka kita lakukan rujukan ke RS. Jadi pasien selain dirawat ia juga butuh pelayanan kesehatan dan pegawasan, seperti obat-obatan dari psikiaternya, penyakit deabetesnya atau penyakit berat lainnya," jelasnya.