Peringati Hari Jadi Pure Jagat Nata, Umat Hindu di Mura Adakan Persembayangan
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Mura Wayan Sukle menunjukkan persiapan sembayang yang akan dilaksanakan, Sabtu 16 November 2024, untuk memperingati Hari jadi pembangunan Pure Jagat Nata. -Foto: Apri Yadi-Linggau Pos
KORANLINGGAUPOS.ID - Memperingati Hari jadi pembangunan Pure Jagat Nata, Sabtu 16 November 2024, seluruh Umat hindu di Kabupaten Musi Rawas (Mura) akan merayakannya dengan melakukan persembayangan di Pure Jagat Nata.
Pure ini terletak di jalan anggropolitan Center, Desa Muara Beliti Baru, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Mura atau dekat komplek perkantoran Pemkab Mura.
Saat dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID, Jumat 15 November 2024 Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia PHDI) Kabupaten Mura Wayan Sukle mengatakan kemarin mereka sudah melaksanakan persiapan untuk acara hari Jadi Pure Jagat Nata, yang merupakan pure terbesar milik agama hindu di Kabupaten Mura yang jatuh pada Sabtu 16 November 2024, dengan satu hari penuh,
“Persembayangan dilakukan untuk menghormati atas berdirinya Pure Jagat Nata yang merupakan tempat persembayangan bagi umat hindu," ungkap Wayan.
BACA JUGA:KPU Musi Rawas Bersama Badan Adhoc Adakan Simulasi Pemungutan dan Perhitungan Suara
BACA JUGA:Diskominfo Muba : Era Digital Keamanan Informasi jadi Kunci Utama
Dijelaskan Wayan, pure ini sudah berdiri enam tahun sebelumnnya atau pada 2017 yang didirikan pada pemerintahan Bupati Ridwan Mukti.
Karena pure ini diinisiasi oleh beliau saat beliau terpilih menjadi Bupati Mura pada periode kedua.
Untuk Umat hindu di Kabupaten Mura tersebar di tujuh Kecamatan yakni Kecamatan Tugumulyo, Kecamatan Stl Ulu Terawas, Kecamatan Muara Beliti, Kecamatan Sukakarya, Kecamatan BTS Ulu, Kecamatan Muara Kelingi, dan Kecamatan Muara Lakitan dengan jumlah KK sekitar 3000 an.
“Di acara persembayangan rencananya kita mengundang Pemerintah Daerah,” tutur Wayan.
BACA JUGA:Keren, Muba Raih Double Winner Lomba Senam KORPRI Piala Gubernur Sumsel 2024
Pihaknya berharap kepada Pemerintah Kabupaten Mura ini kedepannya untuk bisa membantu merehap pure ini.
Karena sejak pure ini dibangun belum pernah direhab, kalau pun direhap itu murni dari swadaya dari umat hindu.