Abi Umar: Mari Kita Curahkan Kasih Sayang dan Perhatian untuk Anak-anak Kita
Penampilan murid SDIT Mutiara Cendekia dalam Gelar Karya P5 dan Talent Show di Mutiara Cendekia Convention Hall, Kamis 14 November 2024. -Foto: Dokumen-Mutiara Cendekia
Direktur SIT Mutiara Cendekia Lubuk Linggau, Dr. H. Umar Diharja, SP, MAP. -Foto: Dokumen-Mutiara Cendekia
Anak-anak dibimbing dan diasah potensinya untuk berkembang, memiliki kreativitas.
Salah satunya dilibatkan dalam Market Day, anak-anak belajar jadi pedagang maupun pembeli.
BACA JUGA:SDIT Mutiara Cendekia Juara Umum O2SN Tingkat Gugus XI Lubuklinggau, ini Nama Atlet yang Raih Piala
BACA JUGA:Murid SDIT Mutiara Cendekia Lubuklinggau Juara 1 MTQ Kota Lubuklinggau Cabang Tartil Quran
“Dulu, saat Mama Papa sekolah SD dan SMP, mungkin tak ada sistem pendidikan yang begini. Kita dulu tak harus tampil. Tak ada market day. Karena kita pada saat itu sudah melakukannya di luar sekolah bersama teman-teman. Kita kala itu punya waktu main yang luas. Sementara saat ini Kurikulum Merdeka dibuat demikian karena intensitas anak-anak kita dalam sosialisasi dengan teman-temanya makin berkurang, hal itulah yang membuat kurikulum pun harus dirubah,” jelas Abi Umar.
Kini perubahan terus terjadi, salah satunya teknologi masuk ruhnya pendidikan.
Salah satunya AI atau Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan.
AI teknologi yang memiliki kemampuan pemecahan masalah layaknya manusia, AI dalam tindakannya tampak seperti menirukan kecerdasan manusia,teknologi ini dapat mengenali gambar, menulis puisi, dan membuat prediksi berbasis data dan sebagainya.
BACA JUGA:SDIT Mutiara Cendekia Lubuklinggau Goes to Bandung 2024
BACA JUGA:SDIT Mutiara Cendekia Juara Umum Pramansa Expo 2024
“Menghadapi jaman serba canggih ini, tugas kita sebagai orang tua adalah bagaimana Mama dan Papa bisa mendampingi anak-anak kita dengan memberikan perhatian pada mereka. Menggali apa sebenarnya yang jadi keinginan mereka dan memberikan apresiasi pada anak-anak, bisa dengan ucapan, hadiah dan sebagainya yang bisa membuat mereka menyadari bahwa kita ada untuk mereka,” tutur Abi Umar.
“Saya perlu mengingatkan, bahwa anak-anak yang mendapat kasih sayang penuh dari seorang ayah akan memiliki perilaku yang jauh lebih tenang dibanding mereka yang kurang mendapat kasih sayang ayahnya. Jadi dalam mendidik dan mencurahkan kasih sayang bukan tugas ibu saja. Ayah juga perlu hadir mendidik dan memberikan perhatian pada anak. Apalagi anak perempuan, yang butuh sandaran dan rasa aman dari seorang ayah. Ini penting, agar anak-anak kita tumbuh jadi anak hebat dan kuat dan membanggakan kita sebagai orang tuanya,” tutur Abi Umar.
Abi Umar yang kini juga Mahasiswa Jurusan Psikologi Pendidikan Universitas Semarang itu di akhir sambutannya menceritakan bagaimana seorang ayah yang juga rekannya kuliah merasakan ‘kesepian’ di usia senja.
Meski tak muda lagi, ia masih begitu semangat untuk menjalani studi di Jurusan Psikologi Pendidikan.