Usai Alami Kenaikan Harga yang Cukup Tinggi, Kopi di Musi Rawas Harganya Kembali Turun

Salah satu Petani kopi Di Desa Batu Gane, Kecamatan Selangit, Kabupaten Mura saat memanen buah kopin dikbeun miliknya.-Foto: Apri Yadi-Linggau Pos

KORANLINGGAUPOS.ID - Sempat alami kenaikan harga yang cukup fantastis dan signifikan.

Kini harga biji kopi di Kabupaten Musi Rawas terus mengalami penurunan terutama ditingkat petani. 

Jika sebelumnnya harga biji kopi menyentuh Rp70 ribu perkilogram, sekarang hanya Rp 40 Ribu sampai Rp50 ribu perkilogram.

Diakui petani kopi di Mura harga kopi mulai turun sejak November ini. 

BACA JUGA:Gusar Harga Kopi Turun Lagi, Ini Strategi yang Dilakukan para Petani Sumsel Saat Ini

BACA JUGA:Awal Agustus 2024 di Sumsel Harga Kopi Anjlok,

Dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID Jumat 22 November 2024 Kepala Dinas Perkebunan  (Disbun) Kabupaten Mura KGS M Effendy Fery melalui Kasi Pengelolahan dan Pemasaran, Tri Melinda membenarkan kondisi ini

Ia juga menjelaskan petani di Mura saat ini tidak hanya mengandalkan perkebunan sawit dan karet saja, namun ada sebagian wilayah di Kabupaten Mura petaninya bergantung pada tanaman kopi. 

Dijelaskan Linda  sapaanya, untuk penghasil biji kopi sebagian besar di Kecamatan Selangit.

Bahkan setiap Desa di Kecamatan Selangit petaninya tanam kopi.

BACA JUGA:Harga Kopi Mulai Turun Awal Agustus 2024di Sumsel, Harga Kini Rp51.000 Per Kg

BACA JUGA:Harga Kopi Ditingkat Petani Kembali Naik

Karena disana dataranya yang tinggi dan memang cocok untuk tanam kopi.

“Selain itu ada sebagian kecil di Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut (TPK), Kecamatan STL Ulu Terawas, Kecamatan Tuah Negeri, Kecamatan Muara Beliti, dan Kecamatan Jayaloka," ungkap Linda.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan