Strategi Meraih Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Elemen Menulis Fase C Sekolah Dasar

Reporter: SUSANTO |

Editor: SULIS |

Minggu , 24 Nov 2024 - 17:43

Susanto- Foto : Dok. Pribadi -

KORANLINGGAUPOS.ID - Pada pembelajaran Bahasa Indonesia Fase C, fase terakhir di Sekolah Dasar, anak-anak diharapkan memiliki kemampuan menulis yang memadai.

Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia menggarisbawahi kemampuan menulis berbagai jenis teks sederhana berdasarkan gagasan, hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi.

Selain itu, murid-murid sekolah dasar setelah menamatkan pendidikannya di jenjang pertama pendidikan dasar itu diharapkan mampu menjelaskan hubungan sebab-akibat, meyakinkan pembaca dengan argumen yang logis, serta menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan yang tepat.

Kemampuan menulis ini tentu tidak muncul tanpa bimbingan intensif seorang guru. Guru berperan penting dalam membimbing dan menumbuhkan kecintaan murid terhadap dunia literasi.

Guru yang cakap menulis pun mampu merancang soal-soal cerita yang merangsang daya pikir, menyajikan materi pembelajaran dengan menarik, dan menjadi teladan dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

Untuk membantu dan memudahkan guru membimbing murid memiliki keterampilan menulis, peran perpustakaan sangat krusial.

Guru dan pustakawan menjadi dua sejoli yang saling menguatkan. Sebab, perpustakaan bukan hanya gedung berisi koleksi buku, melainkan berperan sebagai pusat kegiatan literasi.

Beragam bacaan yang menarik, baik buku fisik maupun digital, serta kegiatan kreatif yang menarik dapat menumbuhkan minat membaca murid-murid.

Kegiatan literasi di kelas yang menarik didukung kreativitas pustakawan memberikan pelayanan akan menumbuhkan minat membaca di kalangan murid-murid.

Anak yang banyak membaca aneka bahan bacaan berarti ia berlatih mengembangkan imajinasi dan memperkaya kosakata yang diperlukan dalam kegiatan menulis mereka.

strategi meraih capaian pembelajaran bahasa indonesia elemen menulis fase c sekolah dasar                            koranlinggaupos.id - pada pembelajaran bahasa indonesia fase c, fase terakhir di sekolah dasar, anak-anak diharapkan memiliki kemampuan menulis yang memadai. 
capaian pembelajaran bahasa indonesia menggarisbawahi kemampuan menulis berbagai jenis teks sederhana berdasarkan gagasan, hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi. 
selain itu, murid-murid sekolah dasar setelah menamatkan pendidikannya di jenjang pertama pendidikan dasar itu diharapkan mampu menjelaskan hubungan sebab-akibat, meyakinkan pembaca dengan argumen yang logis, serta menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan yang tepat.
kemampuan menulis ini tentu tidak muncul tanpa bimbingan intensif seorang guru. guru berperan penting dalam membimbing dan menumbuhkan kecintaan murid terhadap dunia literasi. 
baca juga:sdn 66 lubuk linggau jadikan pramuka ekskul unggulan
baca juga:tingkatkan kompetensi guru, sdn 63 lubuk linggau gelar in house training
guru yang cakap menulis pun mampu merancang soal-soal cerita yang merangsang daya pikir, menyajikan materi pembelajaran dengan menarik, dan menjadi teladan dalam berbahasa indonesia yang baik dan benar.
untuk membantu dan memudahkan guru membimbing murid memiliki keterampilan menulis, peran perpustakaan sangat krusial. 
guru dan pustakawan menjadi dua sejoli yang saling menguatkan. sebab, perpustakaan bukan hanya gedung berisi koleksi buku, melainkan berperan sebagai pusat kegiatan literasi. 
beragam bacaan yang menarik, baik buku fisik maupun digital, serta kegiatan kreatif yang menarik dapat menumbuhkan minat membaca murid-murid.
baca juga:sdn 27 lubuk linggau kembangkan kreativitas dan ketrampilan melalui ekstrakurikuler seni tari 
baca juga:sdn taba tengah kecamatan selangit gelar pengimbasan perencanaan berbasis data
kegiatan literasi di kelas yang menarik didukung kreativitas pustakawan memberikan pelayanan akan menumbuhkan minat membaca di kalangan murid-murid.
anak yang banyak membaca aneka bahan bacaan berarti ia berlatih mengembangkan imajinasi dan memperkaya kosakata yang diperlukan dalam kegiatan menulis mereka.
lebih dari sekadar merangkai kata
menulis adalah kemampuan berbahasa produktif. artinya terdapat proses kreatif yang melibatkan pikiran, perasaan, dan imajinasi. 
baca juga:sdn 8 lubuk linggau juara voli dan futsal dalam ganam pijar emas cup tingkat kota lubuk linggau 2024
baca juga:sdn padang lalang musi rawas miliki ekskul seni baca al qur'an
melalui tulisan, murid mengungkapkan gagasan, berbagi pengalaman, dan menciptakan dunia baru. 
kemampuan menulis sebagaimana tertera pada capaian pembelajaran bahasa indonesia dalam kurikulum nasional membuat murid lebih mudah mengerjakan tugas-tugas akademik pada jenjang pendidikan selanjutnya. sebab, mereka mampu mengomunikasikan ide-ide mereka secara efektif. 
lebih dari itu, dengan menulis anak-anak akan tumbuh rasa percaya diri, terlebih apabila karya mereka dikumpulkan dan diterbitkan menjadi sebuah buku.
lebih dari itu, anak-anak pun berlatih mengasah kemampuannya dalam berpikir kritis serta mengasah kepekaan terhadap lingkungan sekitar.
baca juga:tim futsal sdn 63 lubuk linggau raih juara elementary championship league
baca juga:sdn 38 lubuk linggau ikut partisipasi semarak aksi dan lomba vamos pramanda 2024 
aku bisa menulis
ketika teman guru, selain guru bahasa indonesia, mereka mengaku belum pernah menulis. mereka lupa, bahwa untuk dapat lulus menjadi sarjana strata satu atau strata dua, mereka harus menulis. pun, dalam kehidupan sehari-hari, para guru banyak terlibat dalam kegiatan menulis di media sosial. 
ketika hal itu disampaikan, muncul hal berikutnya yaitu masalah kepercayaan diri. tidak percaya diri akan kualitas tulisan, khawatir tidak ada yang membaca tulisan yang dibuat, dan bingung memulai menulis dari mana.
sebagaimana diuraikan sebelumnya, kemampuan menulis bukan kemampuan yang muncul tiba-tiba, melainkan kemampuan yang dilatihkan sejak dini.
baca juga:sdn 29 lubuk linggau ikut sertakan siswa lomba vamos pramanda 2024 
baca juga:giatkan ekskul pramuka, sdn 52 lubuk linggau bentuk karakter disiplin generasi masa depan
beberapa strategi berikut dapat diterapkan apabila guru ingin belajar dan membelajarkan menulis kepada para muridnya.
1. menulis berdasarkan gambar
hal paling mudah untuk berlatih menulis adalah menulis teks deskripsi. teks deskripsi adalah jenis teks yang bertujuan menggambarkan objek, baik makhluk hidup, benda, atau peristiwa.
mulailah dengan mengidentifikasi subjek, predikat, dan objek. jika perlu berilah keterangan.
dari gambar anak bermain ayunan dapat dibuat teks, misalnya, dapat dibuat kalimat: 
adik bermain ayunan.
ani bermain ayunan di halaman rumah. 
baca juga:sdn 52 lubuk linggau gali potensi siswa melalui ekskul olahraga
baca juga:guru sdn 49 lubuk linggau : penting sekali komunikasi aktif dengan murid 
2. membiarkan anak-anak menulis sesuka hati sesuai imajinasi berdasarkan pengamatannya pada objek yang dilihat atau dirasakannya.
bisa jadi, tulisan belum benar menurut aturan eyd. alih-alih guru menyalahkan tulisan murid, ia memberikan apresiasi atas hasil kerja anak-anak. 
selanjutnya, barulah guru membimbing cara menulis sesuai kaidah bahasa yang baik dan benar.
3. memanfaatkan media dan teknologi
baca juga:apresiasi kreativitas dan inovasi siswa, sdn 11 lubuk linggau sukses gelar karya p5 
baca juga:sdn 19 lubuk linggau ciptakan pelajar unggul melalui literasi dan numerasi
dalam berlatih menulis, guru menggunakan media dan teknologi. guru dapat memanfaatkan media presentasi menggunakan proyektor. gambar-gambar dicari melalui berbagai laman atau website. bisa juga anak-anak diminta memfoto objek yang akan dituliskannya.
hasil tulisan dibaca bersama di kelas dan didiskusikan. dengan teknik ini guru memberi kesempatan kepada murid untuk memublikasikan hasil karyanya untuk dinikmati teman lainnya.
4. mengintegrasikan menulis dengan kegiatan lain
tidak hanya gambar yang digunakan sebagai media untuk membuat karya tulis. guru dapat menghubungkan kegiatan menulis dengan kegiatan sehari-hari. 
misalnya, murid diminta menulis cerita tentang pengalamannya berlibur, menulis surat untuk teman, atau menulis laporan hasil pengamatan.
penutup
apabila menyimak dan membaca atau memirsa merupakan keterampilan berbahasa yang reseptif, berbicara dan menulis adalah keterampilan berbahasa yang produktif.
berbicara menghasilkan tuturan yang dilisankan. murid dengan keterampilan berbicara yang baik akan menyampaikan gagasan atau pendapatnya secara pragmatis. sementara, menulis merupakan aktivitas berbahasa yang produktif berupa tulisan baik prosa maupun puisi.
kemampuan menulis murid perlu dilatih. sebagai pelatih, guru pun wajib memiliki kemampuan menulis. agar guru memiliki keterampilan menulis yang baik, ia harus terus berlatih dan belajar agar dapat membelajarkan materi menulis kepada para muridnya. 
dalam membelajarkan menulis, guru membutuhkan perpustakaan. guru dan pustakawan bekerja sama menciptakan kegiatan literasi yang aktif, kreatif, serta menantang. hal itu dilakukan agar capaian pembelajaran bahasa indonesia pada elemen menulis tujuan-tujuan pembelajaran yang dikembangkan guru dapat tercapai. pada akhirnya, anak-anak menguasai keterampilan menulis dan menjadi penulis yang handal pada masa depan.
penulis adalah mahasiswa program magister pendidikan bahasa dan sastra indonesia universitas muhammadiyah malang (umm).

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, SENIN, 25 NOVEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan