Memaknai HGN 2024, Ustadz Fahmi : Ingat Bapak Ibu Guru, yang Kita Kejar Adalah Ridho Allah SWT

Reporter: SULIS |

Editor: SULIS |

Selasa , 26 Nov 2024 - 19:56

Pimpinan Pesantren Modern Ar-Risalah Lubuk Linggau Kakak Guru KH Moch Atiq Fahmi, Lc, M.Ag, Gr-Foto : Dok. Ar-Risalah-

KORANLINGGAUPOS.ID – Senin, 25 November 2024 Bangsa Indonesia memperingati Hari Guru Nasional.

Diantara catatan penting dari Hari Guru Nasional adalah masih adanya ketakutan guru dalam mendisiplinkan anak-anak era sekarang.

Terlebih makin maraknya kasus orang tua melaporkan guru ke pihak berwajib, hingga akhirnya waktu, tenaga, dan pikiran guru yang harusnya tercurah untuk mencerdaskan anak bangsa, namun tersita untuk jalani proses hukum.

Prihatin akan situasi tersebut, Pimpinan Pesantren Modern Ar-Risalah Lubuk Linggau Kakak Guru KH Moch Atiq Fahmi, Lc, M.Ag, Gr saat diwawancara KORANLINGGAUPOS.ID Senin 24 November 2024 menuturkan, guru sejatinya adalah sosok yang sangat mulia.

“Karena guru penerus langkah perjuangan baginda Nabi Muhammad SAW dari zaman kebodohan menjadi zaman yang lebih baik seperti sekarang. Sebagaimana Hadits Riwayat Imam Darimiy dan Abu Daud, Nabi Muhammad SAW bersabda ‘Tidak lain aku diutus untuk menjadi seorang guru pemberi ilmu,” tutur Kakak Guru KH Moch Atiq Fahmi.

Selain itu, imbuh Kak Fahmi, dalam hadits yang sama diceritakan Nabi Muhammad SAW pernah masuk dalam satu masjid yang didalamnya ada dua majelis.

Pertama, majelis dzikir.

Kedua, majelis ilmu.

Dan Nabi Muhammad SAW lebih memilih bergabung ke majelis ilmu.

Menurut Ustadz Fahmi, kewajiban seorang manusia adalah melepaskan diri dari ketidak tahuan terutama tentang kebenaran.

memaknai hgn 2024, ustadz fahmi : ingat bapak ibu guru, yang kita kejar adalah ridho allah swt                            koranlinggaupos.id – senin, 25 november 2024 bangsa indonesia memperingati hari guru nasional. 
diantara catatan penting dari hari guru nasional adalah masih adanya ketakutan guru dalam mendisiplinkan anak-anak era sekarang.
terlebih makin maraknya kasus orang tua melaporkan guru ke pihak berwajib, hingga akhirnya waktu, tenaga, dan pikiran guru yang harusnya tercurah untuk mencerdaskan anak bangsa, namun tersita untuk jalani proses hukum.
prihatin akan situasi tersebut, pimpinan pesantren modern ar-risalah lubuk linggau kakak guru kh moch atiq fahmi, lc, m.ag, gr saat diwawancara koranlinggaupos.id senin 24 november 2024 menuturkan, guru sejatinya adalah sosok yang sangat mulia.
baca juga:hari guru nasional, guru sdiq ar-risalah lubuk linggau doakan siswa siswinya raih keberkahan ilmu
baca juga:hari guru nasional 2024, pimpinan pesantren modern ar-risalah punya pesan khusus untuk guru dan orang tua
“karena guru penerus langkah perjuangan baginda nabi muhammad saw dari zaman kebodohan menjadi zaman yang lebih baik seperti sekarang.  sebagaimana hadits riwayat imam darimiy dan abu daud, nabi muhammad saw bersabda ‘tidak lain aku diutus untuk menjadi seorang guru pemberi ilmu,” tutur kakak guru kh moch atiq fahmi.
selain itu, imbuh kak fahmi, dalam hadits yang sama diceritakan nabi muhammad saw pernah masuk dalam satu masjid yang didalamnya ada dua majelis.
pertama, majelis dzikir.
kedua, majelis ilmu.
baca juga:santri sma ar-risalah lubuk linggau juara 1 lomba cipta lagu se-provinsi sumsel
baca juga:lestarikan budaya nusantara, sma ar-risalah lubuk linggau sukses adakan pekan literasi dan edufair 2024
dan nabi muhammad saw lebih memilih bergabung ke majelis ilmu.
menurut ustadz fahmi, kewajiban seorang manusia adalah melepaskan diri dari ketidak tahuan terutama tentang kebenaran. 
kenapa harus melepaskan diri dari ketidak tahuan?
karena jika tak faham tentang kebenaran, seorang dokter bisa salah diagnosa kemudian salah memberikan obat bisa mengancam nyawa.
baca juga:8 keunggulan sekolah di pesantren modern ar-risalah lubuk linggau 
baca juga:didukung fasilitas lengkap, murid sdiq ar-risalah lubuk linggau ikuti anbk
“apalagi urusan kehidupan yang akan berakhir dengan  tanggung jawab yang besar yaitu neraka atau surge. dan untuk melepas ketidaktahun tersebut, guru adalah wasilah yang wajib ada. imam maliki berkata siapa yang menuntut ilmu tanpa guru maka gurunya adalah syaiton,” tuturnya.
bagaimana dengan kewajiban guru?
seorang guru wajib mengajar dengan baik dan tulus, tanpa berharap penghormatan dan penghargaan dari muridnya.
“tetapi sudah adab seorang murid wajib menghormati dan menghargai pengorbanan seorang guru sebagaimana yang dicontohkan oleh ibnu abbas terhadap gurunya ubayy ibnu ka'b, seperti juga yang diungkapkan saidina ali ra : ‘saya adalah hamba bagi yang mengajarkan aku walau satu huruf’,” jelasnya.
baca juga:pesantren modern ar-risalah jalsah haditsiyyah bersama guru besar ilmu hadist universitas al azhar
baca juga:investasi akhirat pesantren modern ar-risalah galang dana untuk palestina, ditutup 31 oktober 2024
oleh sebab itu, kakak guru kh moch atiq fahmi berpesan kepada para guru, jangan jadikan ham penghalang semangat dalam mendidik para siswa.
“jangan jadikan beberapa sikap oknum orang tua pelebur ketulusan hati kita untuk menegur dan memilih punishment (hukuman) yang mendidik para siswa kita. ingat yang kita kejar adalah ridho allah swt bukan kepuasan para wali siswa. dan pertanggumgjawaban terberat adalah di sisi allah bukan amarah yang oknum orang tua yang menyeret beberapa guru ke penjara,” terangnya.
selain itu, kakak guru kh moch atiq fahmi juga berpesan kepada orang tua, agar fahami dulu kesalahan putra putri kita sebelum kita membabi buta menyalahkan sikap gurunya.
“ anggaplah para guru adalah partner kita dalam mendidik anak-anak kita bukan sebagai suruhan apalagi musuh apalagi memandang hina pekerjaan guru hanya karena gaji mereka yang kecil,” jelasnya.
baca juga:tumbuhkan minat baca siswa, sdiq ar-risalah lubuk linggau gelar pekan literasi ke-v
baca juga:ar-risalah award 2024 sukses digelar, kh syaiful hadi maafi: hiasilah pengabdian dengan dzikir
lalu, berkoordinasilah dengan guru-guru jika ada yang perlu dikoordinasikan karena dengan para ustadz/ustadzah maupun guru yang memberikan hukuman itu lebih baik daripada membiarkan anak-anak terjerumus dalam kesalahan
disamping itu, kakak guru kh moch atiq fahmi juga menyampaikan masukannya pada pemerintah dan penegak hukum.
“kepada pemerintah dan penegak hukum, saya minta harus bersikap adil saat melihat permasalahan yang dibawa orang tua ke ranah hukum,” jelasnya.
kedua, kakak guru meminta pemerintah dan penegak hukum pandanglah si guru dan siswa dengan kaca mata kasih sayang sehingga kalau ada permasalahan bukan selalu penjara jalan keluarnya. 
“ terkhusus tuk para penegak hukum lebih utamakanlah jalan kekeluargaan. karena masalah guru dan murid bukan atas dasar kriminalitas,” jelasnya.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Linggau Pos, RABU, 27 NOVEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan