Gus Miftah Didesak Mundur, Tindakannya terhadap Pedagang Kecil Jadi Sorotan Publik

Reporter: MUHAMMAD HIDAYAT |

Editor: MUHAMMAD HIDAYAT |

Rabu , 04 Dec 2024 - 09:14

Gus Miftah Didesak Mundur, Tindakannya terhadap Pedagang Kecil Jadi Sorotan Publik-Tangkap Layar -

KORANLINGGAUPOS.ID- Pendakwah Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman, yang juga menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, kini berada di tengah kontroversi.

Tindakan Gus Miftah mengolok-olok seorang pedagang kecil di acara Magelang Bersholawat menuai kritik tajam dari masyarakat dan pengamat politik.

Kejadian Gus Miftah mengolok-olok seorang pedagang kecil ini tidak hanya merusak citra dirinya, tetapi juga mencederai kepercayaan publik terhadap institusi yang diwakilinya.

Bagaimana kronologi kasus ini, dan apa pelajaran yang bisa dipetik?

Dalam acara keagamaan bertajuk Magelang Bersholawat yang digelar di Magelang, seorang pedagang es teh dan air mineral kemasan hadir membawa dagangannya.

Pedagang kecil tersebut berdiri di antara kerumunan jemaah sambil menawarkan barang dagangannya.

Sebagian penonton yang hadir meminta Gus Miftah untuk memborong dagangan pedagang kecil itu.

Namun, respons Gus Miftah mengejutkan banyak pihak.

Ia melontarkan celetukan bernada merendahkan dalam bahasa Jawa:

"Es tehmu masih banyak? Masih? Ya sana jual gobl*k!

gus miftah didesak mundur, tindakannya terhadap pedagang kecil jadi sorotan publik                            koranlinggaupos.id-  pendakwah gus miftah atau miftah maulana habiburrahman, yang juga menjabat sebagai utusan khusus presiden (ukp) bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan, kini berada di tengah kontroversi.
tindakan gus miftah mengolok-olok seorang pedagang kecil di acara magelang bersholawat menuai kritik tajam dari masyarakat dan pengamat politik.
kejadian gus miftah mengolok-olok seorang pedagang kecil ini tidak hanya merusak citra dirinya, tetapi juga mencederai kepercayaan publik terhadap institusi yang diwakilinya.
bagaimana kronologi kasus ini, dan apa pelajaran yang bisa dipetik?
baca juga:soal isu pacaran, gus miftah sebut celine evangelista tak ada hubungan dengan mayor teddy
baca juga:mengaji lewat youtube apakah dapat barokah? ini menurut gus baha
dalam acara keagamaan bertajuk magelang bersholawat yang digelar di magelang, seorang pedagang es teh dan air mineral kemasan hadir membawa dagangannya.
pedagang kecil tersebut berdiri di antara kerumunan jemaah sambil menawarkan barang dagangannya.
sebagian penonton yang hadir meminta gus miftah untuk memborong dagangan pedagang kecil itu.
namun, respons gus miftah mengejutkan banyak pihak.
baca juga:ulama lubuk linggau ustadz raji: jangan pilih pemimpin berdasar isi amplop, haram!
baca juga:30 ulama dukung ramah-pro lanjutkan pembangunan musi rawas mantab 
ia melontarkan celetukan bernada merendahkan dalam bahasa jawa:
"es tehmu masih banyak? masih? ya sana jual gobl*k!
ungkapan tersebut sontak membuat penonton di sekitar tertawa.
namun, ekspresi pedagang es teh itu justru menunjukkan rasa kecewa dan malu.
insiden ini terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial, memicu gelombang protes dari netizen.
baca juga:pesantren ar-risalah adakan jalsa qur'aniyyah & ijazah sanad al-qur'an bersama ulama qur'an dunia
baca juga:ulama lubuk linggau ajak maknai hut kemerdekaan ri ke-79 dengan 4 cara, “jangan joget-joget”
reaksi masyarakat dan pengamat politik
kritik keras terhadap tindakan gus miftah datang dari berbagai kalangan.
direktur rumah politik indonesia, fernando emas, menilai bahwa pernyataan tersebut sangat tidak pantas, terutama karena gus miftah memegang jabatan publik sebagai utusan khusus presiden.
"pernyataan ini mencederai martabat pedagang kecil yang sedang mencari rezeki.
gus miftah seharusnya memberikan contoh teladan, bukan justru merendahkan orang lain," ujar fernando.
baca juga:mengaji lewat youtube apakah dapat barokah? ini menurut gus baha
baca juga:kabar gembira, akhirnya penyuluh agama bisa jadi kepala kua
ia juga menyarankan presiden prabowo subianto untuk segera mencopot gus miftah dari jabatannya.
menurut fernando, ini penting agar citra pemerintah tidak ikut tercoreng oleh tindakan yang dinilai tidak mencerminkan etika seorang pejabat publik.
desakan untuk mencopot gus miftah semakin ramai disuarakan di media sosial.
akun resmi partai gerindra menjadi sasaran netizen yang menyerukan pemecatan terhadap gus miftah.
tagar #pecatgusmiftah viral di berbagai platform, dengan komentar seperti:
baca juga:berikut cara mecegah anak terlibat zina, ulama lubuk linggau : pacaran lebih banyak mudharatnya
baca juga:cara memilih pemimpin yang benar menurut islam, ulama lubuk linggau : golput itu haram
- "min bilang bapak, pecat miftah!"
- "perilaku gus miftah tidak mencerminkan kepribadian pak prabowo. harus ada tindakan tegas!"
- "akhlaknya tidak pantas untuk jabatan strategis seperti ini."
akun resmi partai gerindra sempat merespons beberapa komentar, menyatakan bahwa tindakan gus miftah tidak sesuai dengan kepribadian presiden prabowo subianto.
respons ini menjadi indikasi bahwa partai mendengar aspirasi publik dan sedang mengevaluasi situasi.
baca juga:ulama lubuk linggau ajak maknai hut kemerdekaan ri ke-79 dengan 4 cara, “jangan joget-joget”
baca juga:ulama lubuk linggau ustadz raji: jangan pilih pemimpin berdasar isi amplop, haram!
kasus ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya menjaga perilaku, terutama bagi pejabat publik yang tugasnya melayani masyarakat.
dalam situasi seperti ini, empati dan penghormatan terhadap semua kalangan, termasuk masyarakat kecil, adalah hal yang sangat penting.
seorang pemimpin atau tokoh masyarakat harus selalu berhati-hati dalam berbicara dan bertindak, terutama di hadapan publik.
baca juga:ulama lubuk linggau ustadz raji: jangan pilih pemimpin berdasar isi amplop, haram!
baca juga:pajak haram dalam islam apakah benar? ini pandangan ulama
kejadian ini menunjukkan bagaimana satu ucapan yang tidak tepat dapat memengaruhi reputasi individu maupun institusi yang diwakilinya.
presiden prabowo diharapkan mengambil langkah tegas untuk menuntaskan kontroversi ini, sekaligus memberikan sinyal kepada masyarakat bahwa pemerintah tidak menoleransi tindakan yang merendahkan rakyat kecil.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Linggau Pos, KAMIS, 12 DESEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan