Meski Budget Rp 10.000 Program Makan Bergizi Gratis Tetap Bisa Berkualitas, ini Saran Ahli Gizi
Uji Coba makan bergizi gratis -Foto : Dok. Detik Edu-
Kenapa?
Karena menurut Mahmud, bahan pangan lokal harganya lebih terjangkau namun kandungan gizinya tidak kalah.
BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis, Begini Persiapan Pemkot Palembang dan Pemkab Muratara
BACA JUGA:Makan Bergizi Gratis Dimulai 2 Januari 2025, Begini Persiapan Pemkot Lubuk Linggau
Mahmud menyebutkan, meski gratis MBG harus menjadi makanan komplit yang bergizi seimbang, sehingga perlu perhatian terhadap pembagian porsi, zat gizi, dan komposisi dalam setiap porsi yang disuguhkan kepada anak-anak program MBG ini.
Kata Mahmud, umumnya dalam satu piring yang paling mahal adalah protein baik hewani maupun nabati.
Bisa disiasati dengan menggunakan bahan pangan lokal contohnya seperti menggunakan protein dari ikan yang sangat melimpah di setiap daerah di Indonesia.
Ada lele, gurame, nila (mujair) yang kandungan proteinnya tak kalah dengan ayam maupun daging sapi.
BACA JUGA:Catat! 5 Fakta Baru Rencana Eksekusi Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
BACA JUGA:Tentang Program Makan Bergizi Gratis untuk Pelajar, ini Tanggapan Kepala SD di Lubuklinggau
Menurut Mahmud, ikan nila, gurami dan lele menjadi opsi yang bagus.
“Apalagi di pasar-pasar tradisional 3 komoditi ini stoknya berlimpah. 3 Komoditi ini juga banyak dibudidayakan masyarakat,” jelasnya.
Disamping itu, untuk protein nabati, bisa menggunakan produk berasal dari kacang-kacangan yang sekarang sudah banyak dikembangkan jadi tahu maupun tempe.
Kata Mahmud, kandungan protein pada tempe maupun tahu sangat bagus bagi perkembangan tubuh anak-anak.
BACA JUGA:Makan Bergizi Gratis Termasuk Pemberian Sarapan, Intip 2 Alternatif Menunya