Wakil Rakyat Desak Dinas PU Cipta Karya Musi Rawas Perbaiki Saluran Irigasi Jebol
Ketua Komisi 3 DPRD Kabupaten Musi Rawas H Suhari,S.Pt saat meninjau irigasi jebol, Kamis 26 Desember 2024. -Foto: Dokumen Pribadi-
KORANLINGGAUPOS.ID - Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Musi Rawas, H Suhari mendesak Dinas PU Cipta Karya segera memperbaiki saluran irigasi Kelingi-Tugumulyo yang jebol di Desa E Wonokerto Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas.
Menurutnya dampak dari jebolnya saluran irigasi tersebut mengancam 100 hektar sawah.
"Jebolnya saluran irigasi mengancam ratusan hektar sawah. Bagaimana caranya harus segera diperbaiki, apa menggunakan dana tanggap darurat," katanya kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Kamis 25 Desember 2024.
Menurunnya akibat jebolnya saluran irigasi tersebut air di saluran irigasi terbuang ke Sungai Megang, sehingga tidak sampai ke sawah petani yang berada di bagian bawah. Saluran irigasi tersebut jebol Senin 23 Desember 2024.
BACA JUGA:Sering Kesulitan Air, Petani di Tugumulyo Musi Rawas Adakan Gotong Royong Bersihkan Saluran Irigasi
Setelah kejadian tersebut petani gotong-royong dengan cara menahan tanggul dengan menggunakan kayu dan karung yang diisi tanah.
Namun tidak tahan lama karena ketika hujan jebol lagi sebab tidak kuat menahan derasnya air.
"Kalau tidak perbaiki segera mengancam perekonomian petani," jelasnya.
Ia berharap Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Musi Rawas untuk mengambil langkah-langkah penyelamatan petani agar tidak gagal panen, karena di ujung itu membutuhkan air.
BACA JUGA:2025, Irigasi yang Jebol Segera Diperbaiki
BACA JUGA:Sampah Menumpuk, Irigasi Wonokerto Tugumulyo Jebol Bikin Petani Musi Rawas Komplain
"Kasian petani tanaman sudah mulai membaik karena serangan hama wereng sekarang ini mulai berkurang. Sehingga diharapkan segera diperbaiki agar bisa memulihkan perekonomian petani yang kemarin sempat terganggu akibat serangan hama wereng," harapnya.
Menurut Suhari saluran irigasi tersebut jebol terjadi saat hujan, banyak sampah masuk ke saluran sementara itu petugas pintu air kurang kontrol.