PKL di Jalan Lintas Kecamatan Purwodadi - Sumber Harta Keluhkan Sepi Pembeli
Salah satu lapak Pedagang kaki lima di sisi jalan lintas Kecamatan Purwodadi - Sumber harta -Foto : Muslimin-
MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Pedagang Kaki Lima (PKL) di sisi jalan lintas Kecamatan Purwodadi - Sumber Harta, keluhkan sepi pembeli.
Bahkan menurutnya dalam beberapa tahun ini penjualan mereka merosot.
Tak sedikit para pedagang di sepanjang jalan ini sudah banyak yang memilih tidak lagi berjualan.
Hal ini yang dirasakan oleh, Kokom warga Desa Rejosari Kecamatan Purwodadi salah seorang pedagang yang berjualan jalan lintas Kecamatan Purwodadi - Sumber harta, berjualan makanan dan minuman seperti jagung rebus, buah-buahan sejak 11 tahun yang lalu.
BACA JUGA:Harga Ayam di Pasar Inpres Lubuk Linggau Mulai Naik, Begini Kata Para Pedagang
"Sepinya pengunjung seperti saat ini, baru benar-benar terasa di beberapa tahun belakangan ini, tepatnya setelah covid-19 yang kedua," ungkapnya kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Sabtu 28 Desember 2024.
Karena sepi pembeli banyak pedagang yang tidak lagi berjualan, sehingga banyak lapak-lapak jualan yang sudah tidak lagi berjualan. Bahkan ada beberapa lapak yang sudah ditumbuhi rumput, karena cukup lama ditinggalkan oleh pemiliknya.
Menurutnya sepinya pembeli ini banyak sekali faktornya, mulai dari kebiasaan masyarakat saat ini membeli itu dengan online, karena menurut mereka itu lebih praktis, dan tidak perlu repot-repot lagi keluar rumah untuk membeli sesuatu.
"Di Kecamatan Tugumulyo juga saat ini sudah banyak yang berjualan seperti kami ini, jadi masyarakat yang dari Lubuk Linggau dan Tugumulyo lebih memilih belanjanya disana, kalau dulu kan belum ada baru kami yang buka yang berjualan makanan seperti ini," jelasnya.
BACA JUGA:Musim Buah Durian Membawa Berkah Tersendiri Untuk Pedagang Durian Di Musi Rawas
BACA JUGA:Musim Durian, Jalan Lintas Sumatera Muara Beliti Dipadati Pedagang Musiman. Segini Harganya
Saat ini yang membeli atau yang mampir ke lapak mereka hanya pembeli yang pulang dari objek wisata danau aur saja. Kalau dihari biasa itu saat ini sepi pengunjung, namun jika libur hari besar itu masih cukup ramai.
"Kalau dulu kami sehari bisa dapat pemasukan sekitar Rp 1 juta lebih per harinya, namun karena sepi sekarang paling dapat pemasukan Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu per harinya itu juga sama modalnya," tegasnya.