Cerita Mega Mustofa, warga Desa H Wukirsari Musi Rawas yang Meraup Jutaan Rupiah dari Budidaya Jamur Tiram

Reporter: MUSLIMIN |

Editor: RIENA FITRIANI MARIS |

Sabtu , 04 Jan 2025 - 20:26

Mega Mustofa, warga Desa H Wukirsari Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas, menunjukkan Jamur tiram miliknya, Sabtu 4 Januari 2025- Foto : MUSLIMIN-

Untuk membudidaya jamur tiram sendiri tidak terlalu repot, dengan perawatan yang tepat sudah dipastikan budidaya jamur ini akan berhasil. Mulai dengan penyiraman yang teratur sampai dengan pengendalian hamanya itu memang harus tepat dengan cara penyemprotan.

Untuk harga satu baglognya dirinya membeli dengan Rp 3.000 jadi jika dikalikan dengan 1000 baglog itu modal nya sudah habis biaya Rp 3.000.000, itu belum perawatannya, dengan 1000 baglog dirinya mengaku mendapat keuntungan sekitar Rp 6.000.000 per tiga bulan.

Untuk budidaya jamur tiram sendiri dapat dipanen sekitar 1 bulan untuk panen pertama, sampai tiga bulan. Panennya pun bisa dilakukan setiap hari. Saat ini dirinya sudah membudidaya jamur tiram sekitar 6.000 baglog.

"Karena kita sudah tahu caranya untuk membudidaya, jadi sudah tidak khawatir lagi untuk budidaya jamur ini," ungkapnya.

Untuk pemasaran sendiri itu biasanya ada pengepul yang datang ke rumah untuk membeli jamur tiram ini, dengan harga per kilonya saat ini Rp 20.000 sampai Rp 25.000 untuk harga ditingkat pembudidaya jamur.

Dirinya berharap kedepannya usaha budidaya jamur tiram ini dapat lebih maju lagi, sehingga bisa memasarkan jamur tiram khas Desa H Wukirsari ini lebih tersebar luas lagi.

cerita mega mustofa, warga desa h wukirsari musi rawas yang meraup jutaan rupiah dari budidaya jamur tiram                            musi rawas, koranlinggaupos.id  – siapa sangka, dari budidaya jamur tiram membuat mega mustofa, warga desa h wukirsari kecamatan tugumulyo kabupaten musi rawas (mura) ini bisa meraup keuntungan hingga jutaan rupiah. 
budidaya jamur tiram yang digeluti mega memang tak semudah membalikan telapak tangan, apalagi  saat memulai usahanya tersebut mega mengaku belum mempunyai keahlian khusus dalam budidaya jamur tiram.
ketertarikannya menggeluti usaha budidaya jamur tiram ini timbul ketika dirinya ada tugas kuliah, membahas mengenai budidaya jamur tiram. dari sana timbullah niat untuk membudidaya jamur tiram.
“setelah selesai kuliah di yogyakarta saya pulang ke musi rawas, lalu saya mulai mencoba untuk membudidayakan jamur tiram ini," ungkapnya kepada koranlinggaupos.id, sabtu 4 januari 2025.
baca juga:masih berpeluang budidaya jamur tiram yang belum banyak orang tahu, jadi cuan tambahan 
baca juga:roti lembek ciri roti tidak sehat, berikut cara cegah roti berjamur
kebetulan di desanya ada juga kerabat yang telah terlebih dahulu membuka usaha budidaya jamur ini, dari kerabatnya ini ia juga belajar, setelah mendapatkan ilmu tentang budidaya jamur ini, dirinya memutuskan untuk mencoba budidaya sebanyak 1.000 baglog.
baglog merupakan media tanam tempat meletakkan bibit jamur tiram. bahan utama dari baglog sendiri adalah serbuk gergaji, karena jamur tiram termasuk jamur kayu. baglog dibungkus plastic berbentuk silinder dimana salah satu ujungnya diberi lubang. pada lubang tersebut jamur tiram akan tumbuh menyembul keluar.
"setelah melihat secara langsung hasil yang didapat dalam membudidaya jamur tiram, saya lebih merasa lebih tertantang untuk menambah banyak lagi baglog, yang pasti dengan harapan mendapatkan lebih banyak lagi keuntungan yang didapat," ungkapnya.
bahkan ia mengaku saat ini masih terus belajar, untuk membudidaya tanaman jamur tiram. kini ia sudah berhasil membuat sendiri baglog nya, jadi tidak perlu beli lagi.
baca juga:manfaat luar biasa jamur kuping untuk kesehatan tubuh
baca juga:tubuh overdosis gula, berikut 9 tanda-tandanya salah satunya sering mengalami infeksi jamur
untuk bahan baku pembuatan baglognya juga banyak tersedia di desanya, seperti serbuk gergaji dan juga dedak karena di desa nya tersebut banyak tempat pembuatan batu bata, disana biasanya banyak serbuk gergaji bekas orang memotong kayu untuk membakar batu bata.
ditambahnya untuk bahan baku dedak padi juga banyak sekali karena di sekitar rumahnya ada juga mesin penggilingan padi, palingan yang dibeli itu kapur pertanian dan juga plastic serta bibit jamur seperti f1 nya saja. 
untuk membudidaya jamur tiram sendiri tidak terlalu repot, dengan perawatan yang tepat sudah dipastikan budidaya jamur ini akan berhasil. mulai dengan penyiraman yang teratur sampai dengan pengendalian hamanya itu memang harus tepat dengan cara penyemprotan.
untuk harga satu baglognya dirinya membeli dengan rp 3.000 jadi jika dikalikan dengan 1000 baglog itu modal nya sudah habis biaya rp 3.000.000, itu belum perawatannya,  dengan 1000 baglog dirinya mengaku mendapat keuntungan sekitar rp 6.000.000 per tiga bulan.
baca juga:tips agar tanaman pare berbobot, lebat dan tahan terhadap jamur
baca juga:mencengangkan ini 5 manfaat jamur untuk tubuh, salah satunya dapat menjaga kesehatan jantung
untuk budidaya jamur tiram sendiri dapat dipanen sekitar 1 bulan untuk panen pertama, sampai tiga bulan. panennya pun bisa dilakukan setiap hari. saat ini dirinya sudah membudidaya jamur tiram sekitar 6.000 baglog. 
"karena kita sudah tahu caranya untuk membudidaya, jadi sudah tidak khawatir lagi untuk budidaya jamur ini," ungkapnya.
untuk pemasaran sendiri itu biasanya ada pengepul yang datang ke rumah untuk membeli jamur tiram ini, dengan harga per kilonya saat ini rp 20.000 sampai rp 25.000 untuk harga ditingkat pembudidaya jamur.
dirinya berharap kedepannya usaha budidaya jamur tiram ini dapat lebih maju lagi, sehingga bisa memasarkan jamur tiram khas desa h wukirsari ini lebih tersebar luas lagi.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, MINGGU, 5 JANUARI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan