Jangan Salah, Berikut Urutan Wali Nikah Seorang Perempuan yang Benar Menurut Islam

Reporter: SULIS |

Editor: SULIS |

Sabtu , 04 Jan 2025 - 22:25

Keberadaan wali merupakan satu dari lima rukun nikah -Foto : Tokopedia-

KORANLINGGAUPOS.ID - Bagi kamu yang akan melangsungkan pernikahan, catat beberapa hal ini, agar pernikahanmu sah.

Untuk bisa melangsungkan pernikahan secara Islam, 5 rukun nikah wajib dipenuhi. Yaitu:

1. Adanya mempelai pria dan wanita.

2. Ijab qobul

3. Wali nikah

4. Saksi

5. Mahar pernikahan

Dan ingat, keberadaan wali merupakan satu dari lima rukun nikah.

Dalam tulisan Muhammad Ibnu Sahroji pada laman NU Online, wali yaitu sebutan untuk pihak lelaki dalam keluarga atau lainnya yang bertugas mengawasi keadaan atau kondisi seorang perempuan, khususnya pada pernikahan.

Lalu siapa saja yang diprioritaskan menjadi wali nikah?

Dalam Matan al-Ghâyah wa Taqrîb, Imam Abu Suja’ menjelaskan, wali paling utama ialah ayah, kakek (ayahnya ayah), saudara lelaki seayah seibu (kandung), saudara lelaki seayah, anak lelaki saudara lelaki seayah seibu (kandung), anak lelaki saudara lelaki seayah, paman dari pihak ayah, dan anak lelaki paman dari pihak ayah. Demikianlah urutannya. Apabila tidak ada waris ‘ashabah, maka hakim.

Maka, yang berhak menjadi wali adalah para pewaris ‘ashabah dari calon mempelai wanita, dan urutan penyebutan dalam keterangan Abu Sujak itu merupakan urutan prioritas yang berhak menjadi wali nikah seorang perempuan. Berikut urutan wali nikah seorang perempuan:

jangan salah, berikut urutan wali nikah seorang perempuan yang benar menurut islam                            koranlinggaupos.id - bagi kamu yang akan melangsungkan pernikahan, catat beberapa hal ini, agar pernikahanmu sah.
untuk bisa melangsungkan pernikahan secara islam, 5 rukun nikah wajib dipenuhi. yaitu:
1. adanya mempelai pria dan wanita.
2. ijab qobul 
3. wali nikah 
4. saksi 
5. mahar pernikahan
dan ingat, keberadaan wali merupakan satu dari lima rukun nikah.
baca juga:ustadz raji: agar bahagia, persiapkan 3 hal ini sebelum menikah
baca juga:tanggal cantik pada tahun 2025 jadikan momen pernikahan tak terlupakan sepanjang hayat 
dalam tulisan muhammad ibnu sahroji pada laman nu online, wali yaitu sebutan untuk pihak lelaki dalam keluarga atau lainnya yang bertugas mengawasi keadaan atau kondisi seorang perempuan, khususnya pada pernikahan.
lalu siapa saja yang diprioritaskan menjadi wali nikah?
dalam matan al-ghâyah wa taqrîb, imam abu suja’ menjelaskan,  wali paling utama ialah ayah, kakek (ayahnya ayah), saudara lelaki seayah seibu (kandung), saudara lelaki seayah, anak lelaki saudara lelaki seayah seibu (kandung), anak lelaki saudara lelaki seayah, paman dari pihak ayah, dan anak lelaki paman dari pihak ayah. demikianlah urutannya. apabila tidak ada waris ‘ashabah, maka hakim.   
maka, yang berhak menjadi wali adalah para pewaris ‘ashabah dari calon mempelai wanita, dan urutan penyebutan dalam keterangan abu sujak itu merupakan urutan prioritas yang berhak menjadi wali nikah seorang perempuan.  berikut urutan wali nikah seorang perempuan:
baca juga:begini cara sman sumberharta musi rawas cegah pernikahan dini pada siswinya
baca juga:2 prinsip resepsi pernikahan sesuai tuntunan rasulullah saw
1. ayah 
2. kakek dari pihak ayah
3. saudara lelaki kandung yaitu saudara lelaki mempelai wanita yang tunggal ayah dan ibu, bisa merupakan kakak maupun adik. 
4. saudara lelaki seayah yakni saudara lelaki mempelai wanita yang tunggal ayah namun beda ibu. 
5. paman yaitu saudara lelaki ayah baik yang lebih tua dari ayah ataupun lebih muda dengan memprioritaskan yang paling tertua di antara mereka. 
6. anak lelaki paman dari pihak ayah.   
7. jika ternyata keenam pihak keluarga  di atas tidak ada, maka alternatif terakhir yang menjadi wali ialah wali hakim.   
baca juga:tekan angka stunting di musi rawas, cegah remaja hamil diluar nikah
baca juga:terjadi di musi rawas, suami dan mantan berebut nikahkan anak berakhir tragis 
bagamana dengan wali dan saksi nikah? ternyata tidak sembarang orang bisa menjadi wali dan saksi dalam pernikahan. imam abu suja’ dalam matan al-ghâyah wa taqrîb menjelaskan, ada beberapa persyaratan tertentu yang harus dipenuhi seseorang yang ingin jadi wali/saksi nikah, antara lain:
* islam maka apabila wali tersebut kafir, maka pernikahan tidak akan sah.
* baligh  maksudnya seseorang yang dipasrahi urusan orang lain (perempuan yang akan menikah,red) tidak mungkin anak yang belum baligh. maka dari itu, syariat mewajibkan wali dan dua orang saksi dalam pernikahan haruslah orang yang sudah baligh.  
* berakal
* merdeka
* lelaki maksudnya pernikahan dianggap tidak sah apabila wali atau saksi adalah perempuan atau seorang waria yang berkelamin ganda
* adil maksudnya sifat seorang muslim yang menjaga diri dan martaba keluarga.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, MINGGU, 5 JANUARI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan