Petani Cabai di Desa Nawangsasi Musi Rawas Gagal Panen, Ini Penyebabnya

Ardi Arman warga Desa Nawangsasi Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas (Mura) saat melakukan penyemprotan lahannya yang akan diolah kembali-Foto : Muslimin-

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Meskipun sudah beberapa kali mengalami gagal panen, tidak membuat Ardi Arman, warga Desa Nawangsasi Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas (Mura) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) putus asa.

Saat diwawancarai, Ardi Arman mengaku sudah beberapa kali musim tanam cabai ia mengalami gagal panen. Penyebabnya dikarenakan tanamannya diserang hama ulat yang dikenal dengan ulat bor dan patek atau antraknosa.

Bahkan tak hanya dirinya yang mengalami hal demikian, tetapi hampir semua petani cabai di desanya mengalami hal serupa.

Dengan luas lahan sekitar seperempat hektar, dirinya biasa menanam tanaman cabai sebanyak 2.700 batang. Jika normal, hasil produksi selama satu musim sekitar kurang lebih 1 ton cabai. Namun karena tanaman cabainya diserang hama dan jamur, ia hanya mampu mendapatkan sekitar ratusan kilo saja.

 BACA JUGA:Kisah Petani di Musi Rawas, Bisa Sekolahkan Anak-anak Sampai Sarjana

BACA JUGA:Lebih Menguntungkan, Petani di Musi Rawas Memilih Menanam Genjer

Hama jenis ulat bor ini jelasnya, memang sangat susah dikendalikan. 

"Padahal semua yang dianjurkan sudah di lakukan namun masih saja tidak bisa dapat mengendalikan hama tersebut," ungkapnya kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Selasa 14 Januari 2025.

Bahkan dirinya menambahkan salah satu biang kerok yang mengakibatkan gagal panen cabai itu adalah serangan ulat helicoverpa armigera.

Hama ini termasuk dari golongan Lepidoptera ini merupakan hama menyukai atau memakan lebih dari satu atau beberapa jenis tanaman. Sehingga hama ini sangat perlu diwaspadai ketika tidak ada tanaman cabai, hama ini masih bisa bersembunyi di tanaman lainnya.

BACA JUGA: Petani Desa C Nawangsasi, Berharap Dapatkan Hasil Panen yang Bagus

BACA JUGA:Petani Musi Rawas, Menanam Kangkung Lebih Menjanjikan Dibanding Tanam Padi

Sedangkan untuk penyakit patek sendiri disebabkan oleh cendawan atau jamur,  pada fase pembibitan penyakit ini menyebabkan kecambah layu saat disemaikan, sedangkan pada fase dewasa dapat menyebabkan mati pucuk, serangan pada daun dan batang menyebabkan busuk kering.  

"Jika terkena pada buah dapat mengakibatkan buah menjadi busuk seperti terbakar. Penyakit ini bisa terbawa dari benih atau biji cabai," ungkapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan