Dugaan Kasus CSR BI, KPK : 7 Anggota DPR RI Diduga Terlibat Ada dari Sumsel

Reporter: DHAKA R PUTRA |

Editor: DHAKA R PUTRA |

Rabu , 15 Jan 2025 - 05:00

Dugaan Kasus CSR BI, KPK : 7 Anggota DPR RI Diduga Terlibat Ada dari Sumsel -ilustrasi-

KORANLINGGAUPOS.ID - Kasus Corporate Social Responsibility (CSR) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini merupakan kasus dugaan korupsi penggunaan dana CSR BI yang disidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang telah dilakukan penggeledahan pada 16 Desember 2024 di Kantor BI.

Kasus dugaan penyalahgunaan dana CSR BI yang saat ini disidik oleh KPK yang hingga saat ini terus didalami.

Babak baru dalam kasus dugaan korupsi penggunaan dana CSR BI ini, KPK masih mendalami aliran dana diduga diterima oleh sejumlah anggota DPR RI.

Seperti yang disampaikan Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika yang dilansir JPNN dikutip pada Selasa 14 Januari 2024.

Tessa Mahardhika mengatakan orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka sudah dipastikan penyidik bertanggung jawab atas kasus ini.

Penyidik saat ini terus proaktif menangani kasus perkara korupsi inin dan juga ada alat buktinya.

"Dan ini bisa dikenakan pertanggungjawaban dan ditetapkan sebagai tersangka,” ujar Tessa, Jakarta, Selasa 14 Januari 2025.

Ada beberapa nama yang masih didalami dan keterkaitan dalam kasus ini.

Diantara lain dana tersebut dari Heri Gunawan, dan Satori, dan mengalir ke KM, RJ, DF, FA, dan AU, dari 7 diduga ada yang berasal yang berasal dari Sumatera Selatan (Sumsel) merupakan anggota DPR RI

Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, dalam wawancara dengan media, mengonfirmasi bahwa pihaknya tengah mendalami keterlibatan lebih banyak anggota DPR dalam kasus ini.

dugaan kasus csr bi, kpk : 7 anggota dpr ri diduga terlibat ada dari sumsel                             koranlinggaupos.id - kasus corporate social responsibility (csr) dan otoritas jasa keuangan (ojk) saat ini merupakan kasus dugaan korupsi penggunaan dana csr bi yang disidik komisi pemberantasan korupsi (kpk), yang telah dilakukan penggeledahan pada 16 desember 2024 di kantor bi.
kasus dugaan penyalahgunaan dana csr bi yang saat ini disidik oleh kpk yang hingga saat ini terus didalami.
babak baru dalam kasus dugaan korupsi penggunaan dana csr bi ini, kpk masih mendalami aliran dana diduga diterima oleh sejumlah anggota dpr ri.
seperti yang disampaikan juru bicara kpk tessa mahardhika yang dilansir jpnn dikutip pada selasa 14 januari 2024.
baca juga:sidang korupsi lrt sumsel, saksi seret nama jokowi
baca juga:dijerat korupsi oknum kades muratara tak kooperatif, guru besar unsri : bupati harus berbenah
tessa mahardhika mengatakan orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka sudah dipastikan penyidik bertanggung jawab atas kasus ini.
penyidik saat ini terus proaktif menangani kasus perkara korupsi inin dan juga ada alat buktinya.
"dan ini bisa dikenakan pertanggungjawaban dan ditetapkan sebagai tersangka,” ujar tessa, jakarta, selasa 14 januari 2025.
ada beberapa nama yang masih didalami dan keterkaitan dalam kasus ini.
baca juga:didakwa korupsi kegiatan fiktif, asn inspektorat ini melawan 
baca juga:kapolda sumsel ingatkan bupati-walikota baru jangan korupsi 
diantara lain dana tersebut dari heri gunawan, dan satori, dan mengalir ke km, rj, df, fa, dan au, dari 7 diduga ada yang berasal yang berasal dari sumatera selatan (sumsel) merupakan anggota dpr ri
juru bicara kpk, tessa mahardhika, dalam wawancara dengan media, mengonfirmasi bahwa pihaknya tengah mendalami keterlibatan lebih banyak anggota dpr dalam kasus ini.
"beberapa anggota dpr yang disebutkan sedang kami dalami, apakah hanya dua orang yang sudah dipanggil atau ada yang lain," ungkapnya, seperti dilansir dari sumateraekspres.id dari jpnn.com pada selasa 14 januari 2025.
tessa juga menegaskan bahwa setiap yang terlibat dan terbukti berdasarkan bukti yang cukup akan dipertanggungjawabkan.
baca juga:penetapan tersangka oknum kades dan oknum kepsek oleh kejaksaan negeri lubuk linggau awal tahun 2025
baca juga:bpn musi rawas gandeng kejaksaan negeri dan kepolisisan gelar sosialisasi pencegahan kasus pertanahan
"jika nanti ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka, itu akan berdasarkan alat bukti yang cukup," tambahnya.
meski demikian, dia tidak dapat menyebutkan secara spesifik siapa saja yang akan dimintai pertanggungjawaban dalam kasus ini.
"semua pihak yang terbukti terlibat dan memiliki bukti yang cukup bisa dikenakan pertanggungjawaban," ujar tessa menutup wawancara.
kasus ini semakin menegaskan bahwa kpk serius dalam menindaklanjuti dugaan korupsi yang melibatkan pejabat negara, dan siap mengungkap lebih banyak fakta jika ditemukan bukti-bukti yang mendukung.
baca juga:pengembalian kerugian keuangan negara rp 658.600.255 disetor kejaksaan negeri lubuk linggau
baca juga:lakalantas di suro jadi tontonan warga, begini penjelasan satlantas polres musi rawas
sementara direktur penyidikan kpk asep guntur rahayu menyebutkan aliran dana csr bi dipakai seluruh anggota komisi xi dpr periode 2019-2024.
ia menegaskan bahwa penggunaan dana tersebut tidak sesuai dengan tujuan aslinya.
“ada beberapa anggota dpr ri disebutkan ini sedang kami dalami, apakah hanya pada dua orang yang sudah kami panggil atau kepada yang lainnya,” ujar direktur penyidikan kpk asep guntur rahayu, beberapa waktu lalu.
saat diperiksa pada jumat 27 desember 2024,  satori mengaku semuanya.
baca juga:wali kota terpilih siap wujudkan janji politik pasang gigi palsu untuk 1.000 orang 
baca juga:tahun 2024 tiga kasus dugaan korupsi dihentikan
bahkan seluruh anggota komisi xi menerima program itu.
ia juga menegaskan bahwa bukan hanya dirinya yang menerima dana csr itu, tetapi seluruh anggota komisi xi.
kasus ini semakin mendapat perhatian publik, karena dugaan penyalahgunaan dana csr bi bisa melibatkan lebih banyak pihak.
kpk kini fokus untuk menggali lebih dalam terkait aliran dana dan bagaimana dana tersebut digunakan oleh para penerimanya.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Linggau Pos, RABU, 15 JANUARI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan