Padi Milik Petani di Desa Tanah Periuk Diserang Tikus, Ini yang dilakukan POPT dan PPL
POPT Kecamatan Muara Beliti Suwanto, SP bersama dengan PPL Desa Tanah Periuk Rendi Putra, SP serta Petani Tanah Periuk Rendi melakukan Gerdal hama tikus. -foto :Dok POPT Muara Beliti-
MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Petani di Desa Tanah Periuk bersama Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Tanah Periuk dan Petugas pengendalian Organisme pengganggu tumbuhan (POPT) Kecamatan Muara Beliti, laksanakan Gerakan Pengendalian (Gerdal) hama tikus.
Hal ini mereka lakukan, lantaran sebelumnya ada petani melaporkan tanaman padi mereka diserang hama tikus. Akibatnya tanaman padi mereka rusak. Setelah dilakukan monitoring oleh PPL dan POPT, dilakukanlah gerdal dengan cara pengasapan menggunakan Brankus.
Saat diwawancarai PPL Desa Tanah Periuk Rendi Putra, SP,. menjelaskan setelah mendapat laporan tersebut mereka bersama POPT langsung melakukan monitoring di lahan milik petani, di sana ternyata ada beberapa lahan petani yang sudah cukup parah terserang hama tikus.
"Setelah dilakukan koordinasi dengan POPT Kecamatan Muara Beliti Suwanto, SP dianjurkan untuk dilakukan gerdal, untuk gerdal sendiri kami memakai cara pengasapan menggunakan Brankus," jelasnya.
Adapun luas lahan yang terserang hama tikus itu sekitar satu setengah hektar, dibantu oleh para petani yang tergabung dalam kelompok karya tani Desa Tanah Periuk, kegiatan gerdal berjalan dengan lancar.
Selain itu POPT Kecamatan Muara Beliti Suwanto, SP juga menambahkan terjadinya serangan tikus, biasanya salah satunya akibat kurang baiknya sanitasi di lahan tersebut, sehingga hama tikus dengan cepat membuat sarang atau lubang di galangan sawah.
"Cara pengasapan menggunakan Brankus ini sangat efektif untuk pengendalian hama tikus," tegasnya.
Sebelum dilakukan pengendalian dari POPT menjelaskan terlebih dahulu kepada para petani tentang cara penggunaan Brankus ini, setelah dijelaskan barulah kita lakukan gerdal secara bersama-sama.
"Pertama kita cari dulu sarang atau lubang aktif hama tikus, kemudian lakukan pembakaran di pada Brankusnya, dan masukkan kedalam lubang tikusnya. Dengan asap yang dikeluarkan oleh Brankus tersebut maka tikus yang berada di dalam lubang akan keluar," jelasnya.
Sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan untuk pengendalian hama tikus, namun untuk lebih efektif lebih baik menggunakan cara pengasapan dengan memakai Brankus.
Tikus sawah hama yang relatif sulit dikendalikan, perkembangbiakan hama tikus yang cepat serta daya rusak pada tanaman yang cukup tinggi, membuat hama tikus ini selalu menjadi ancaman pada tanaman padi.
Kerusakan tanaman akibat serangan akibat serangan tikus sangat besar, karena hama ini menyerang tanaman sejak baru tanam sampai menjelang panen. Tikus sawah menyerang tanaman padi dengan cara memotong atau mencabut tanaman yang baru ditanam, pada tahap anakkan aktif padi tikus memotong bibit muda dan memakan tunas padi yang sedang berkembang.