3 Ciri Orang Cerdas, Ulama Lubuk Linggau Ustadz Fahmi : Salah Satunya yang Paling Siap Menghadapi Kematian

KH Moch Atiq Fahmi, Lc, M.Ag.Gr – Pimpinan Pondok Pesantren Mazro'illah Lubuk Linggau -Foto : Dok. Linggau Pos-

KORANLINGGAUPOS.ID - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Lubuk Linggau menggelar pengajian akbar di Masjid At-Taubah yang berada di dalam lingkungan Lapas Lubuk Linggau.

Pengajian yang diisi oleh KH Moch Atiq Fahmi, Lc, MA ini dilaksanakan untuk memperingati Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wa Sallam 1446 H.

Dalam tausiyahnya, Ustadz Fahmi yang merupakan Pimpinan Pesantren Modern Ar-Risalah Lubuk Linggau ini menjelaskan bahwa berdosa itu sudah bagian dari manusia. Baginda Nabi Muhammad SAW pun membenarkan hal itu.

“Tidak masalah kalau kita punya dosa. Yang jadi masalah adalah kita sadar kalau kita punya dosa dan dak ado niat memperbaikinya,” ungkap alumni Al Ahqaaf University Yaman ini.

BACA JUGA:Terancam PHK! Inilah 10 Pekerjaan Bakal Tergantikan Oleh Kecerdasan Buatan

BACA JUGA:Cara Cerdas Merawat Mata Agar Tetap Sehat by Veronica Kacamata Lubuk Linggau

Padahal di muka bumi ini kita dilahirkan, untuk jadi orang yang bermanfaat. Jangan malah kita jadi lebih hina dari binatang. Bisa kalah daripada kotoran hewan. 

“Pengalaman saya,  betapa banyak orang mengumpulkan kotoran ayam, kotoran kambing. Walau tidak bisa dimakan langsung itu kotoran, baunya luar biasa, tapi ada nilai manfaat. Kotoran ayam dan kambing itu bisa jadi pupuk untuk penyubur tanaman. Sementara kita yang jadi manusia, lahir dalam disambut dengan bahagia, kondisi fisik paling sempurna, dikasih akal dan fikiran, jangan sampai jadi orang tidak bermanfaat bagi orang lain. Karena kalau kita manusia ini hidup tak bermanfaat, kalah dengan kotoran ayam tadi,” ungkap Ustadz Fahmi.

Istimewanya manusia itu dikasih Allah SWT kecerdasan. Itulah yang membedakan kita dengan binatang. Manusia punya otak, ada akal, dan bisa mendapatkan ilmu. 

“Tapi sayang manusia dengan banyak keistimewaan itu, tapi masih bisa dibodohi. Diajak makan narkoba mau, ditraktir minuman keras mau, diajak bejoget di pesta mau. Kita jatuh karena kita mudah dibodohi (ditipu,red). Pakai narkoba seger sebentar habis itu hilang. Habis menganiaya orang, membunuh orang dikira masalah bisa selesai. Tidak. Makanya dengan anugerah yang Allah SWT kasih ini, kita harus bisa menjadi orang yang bermanfaat,” ajak Ustadz Fahmi.

BACA JUGA:Psikolog Irwan Tony Menjelaskan Langkah Cerdas Memilih Jurusan Kuliah

BACA JUGA:TK Baitul A'la Lubuk Linggau Ciptakan Pembelajaran Menyenangkan dan Edukatif untuk Generasi Cerdas

“Makanya aku paling idak setuju, kalau ado wong ngomong ‘Makmano nak berusaha, wong katek modal’. Ini yang takabur. Padahal kalau dinilai dengan rupiah, modal yang Allah SWT kasih ini, mulai dari mato, akal, kaki, tangan,  ginjal, jantung dan semua badan sehat triliunan hargonyo. Cubo kamu sekarang, dikasih duit Rp 1 Miliar, tapi otak rusak, kaki patah pacak apo? Makanya jadilah wong cerdas. Salah satu ciri orang yang cerdas itu, yang pertama hidupnya bermanfaat.  Otak untuk berfikir, supaya kita dak lari dari ajakan Allah. Jadi nanti bagi yang sudah selesai belajar dari Lapas Lubuk Linggau balek ke rumah, jadilah wong bermanfaat. Nabi Muhammad SAW  juga ngomong ‘Sebaik-baik manusia adalah wong paling bermanfaat’, “ tutur Ustadz Fahmi.

“Bini mano pingin punya laki katek guno (manfaat,red). Wong tuo mano yang pingin punya anak katek guno. Anak mano pingin punyo wong tuo katek guno. Islam itu ngajari kita dak banyak-banyak. Dak perlu jadi wong kayo. Yang penting jadi wong soleh dan baik. Ayok kita bangun nilai manfaat kito ini. Dimulai dari senyum, itu yang paling ringan,” jelas Ustadz Fahmi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan