Pengangguran Sarjana di Indonesia, Ternyata Banyak Banget Wow
Pengangguran Sarjana di Indonesia, Ternyata Banyak Banget Wow-Tangkap Layar -
Kurikulum pendidikan tinggi di Indonesia sering kali lebih berorientasi pada teori daripada keterampilan praktis.
Akibatnya, lulusan sarjana kurang siap menghadapi tuntutan dunia kerja.
BACA JUGA:Daftar 10 Jurusan Kuliah Tertinggi Pengangguran, Apa Saja?
4. Persaingan Ketat di Sektor Formal
Berbeda dengan lulusan SMA yang lebih banyak bekerja di sektor informal, lulusan universitas bersaing di sektor formal yang memiliki kapasitas terbatas.
Perbandingan dengan Lulusan Lain
1. Lulusan SMA
Secara absolut, pengangguran dari lulusan SMA lebih besar, yakni mencapai 2.293.359 orang pada 2024.
Namun, banyak dari mereka bekerja di sektor informal yang memiliki standar kompetensi lebih rendah dibandingkan sektor formal.
BACA JUGA:Jadi Kurir Sabu, Seorang janda dan Pemuda Pengangguran di Lubuk Linggau Ditangkap Polisi
2. Lulusan Diploma
Tren pengangguran dari lulusan diploma cenderung lebih stabil.
Jumlah penganggur dari kategori ini bahkan menurun dari 193.517 orang pada 2014 menjadi 170.527 orang pada 2024.
Solusi untuk Mengatasi Pengangguran Sarjana
1. Revitalisasi Kurikulum Pendidikan Tinggi
Kurikulum perlu disesuaikan dengan kebutuhan industri, dengan penekanan pada keterampilan praktis dan kemampuan adaptasi terhadap teknologi.
BACA JUGA:Berikut Angka Pengangguran 2024 di Sumsel Termasuk Musi Rawas, Lubuk Linggau dan Muratara