Dari Keterampilan Menganyam, Abdi Warga Desa Sidoharjo Musi Rawas Bisa Tingkatkan Ekonomi Keluarga
Abdi Saputra warga Dusun VI Desa L Sidoharjo Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Mura saat melakukan proses pembuatan keranjang buah miliknya-Foto : MUSLIMIN-
MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Meskipun terkendala dengan bahan baku rotan yang saat ini susah didapat, namun pemilik usaha pembuatan keranjang buah di Dusun VI Desa L Sidoharjo Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas (Mura) masih bertahan dengan usahanya tersebut.
Abdi Saputra, salah seorang pengrajin rotan saat dibincangi mengatakan, saat ini untuk mendapatkan bahan baku rotan itu sangat susah. Kalau dulu masuk hutan masih banyak rotannya. Saat ini hutan yang dulu banyak rotannya sudah berubah menjadi perkebunan.
"Kalau ingin mencari rotan saya harus pesan dulu dengan orang, itu pun harus menunggu lama karena mereka mencari rotan jauh di tengah hutan di Kecamatan lain," ungkapnya KORANLINGGAUPOS.ID, Jumat 24 Januari 2025.
Ia mengaku sudah menggeluti usaha kerajinan tangan ini sejak 5 tahun yang lalu, awalnya dirinya bersama dengan warga desanya mengikuti pelatihan yang diadakan di Muara Beliti, dirinya bersama dengan yang lain itu dikirim dari Desa untuk mengikuti latihan pembuatan kerajinan tangan ini.
BACA JUGA:Sat PolPP Lubuk Linggau Amankan Tiga ODGJ Resahkan Warga
BACA JUGA:Kasubsi Kamtib Lapas Surulangun Rawas Tegaskan ZERO HALINAR ke Warga Binaan
Merasa sudah memiliki keahlian membuat keranjang buah dirinya memutuskan membuka usaha ini, ini juga sebagai cara untuk meningkatkan perekonomian keluarga, dibantu dengan sang adik akhirnya terus menggeluti usaha pembuatan keranjang buah.
Untuk bahan rotan yang digunakan itu rotan jenis rotan getah dan rotan semambu, dua jenis rotan ini yang selalu digunakan, untuk harganya sendiri itu kalau rotan getah itu perdua meternya itu Rp 1.000 sedangkan untuk harga rotan semambunya itu Rp 2.000.
"Kalau untuk rotan semambu itu bisa dalam satu potong rotan dengan ukuran 2 meter bisa dibelah menjadi dua bagian untuk bagian tulangan, untuk anyamannya sendiri itu biasanya menggunakan rotan getah. Untuk keranjang yang kami buat itu keranjang yang biasa orang untuk mengangkut buah kelapa sawit dan keranjang sayuran," jelasnya.
Harganya sendiri persatu setnya biasanya mereka jual mulai dari harga Rp 150.000 sampai dengan Rp 250.000. Dalam satu hari itu biasanya hanya mampu membuat 2 set keranjang buah, karena kami masih menggunakan alat yang serba manual, dan proses pembentukan bahan bakunya juga masih manual, sehingga membutuhkan waktu yang lama.
BACA JUGA:Warga Muratara dan Rejang Lebong Ditangkap di Lubuk Linggau, Kedapatan Simpan Pil Ekstasi 'Chanel'
BACA JUGA: Banjir Melanda Kerta Jaya, BPBD Muba Sigap Minimalisir Warga Terdampak
Jadi rotan yang baru dibeli itu terlebih dahulu harus dilakukan proses pengeringan terlebih dahulu, jika sudah kering itu baru dilakukan proses pembelahan rotannya dan dilakukan perapian dengan hanya menggunakan pisau.
“Untuk pemasarannya sendiri itu biasanya kami jual langsung ke pengepul atau ke pasar, bahkan banyak juga yang datang langsung ke rumah untuk memesan keranjang buahnya”. ungkapnya.