Masalah Pemenuhan Gizi Masih jadi Prioritas
Indonesia mengalami tiga masalah besar terkait gizi, yaitu gizi kurang (undernutrition), kekurangan mikronutrien, dan overweight atau obesitas -Foto : Dok Kemenkes RI-
KORANLINGGAUPOS.ID - Di momen hari gizi nasional tahun 2025, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI fokus terhadap masalah kekurangan atau kelebihan gizi pada anak.
Apalagi tantangan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia masih sangat besar.
Dikutip dari laman resmi Kemenkes RI Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas, dr. Maria Endang Sumiwi mengungkapkan jika saat ini tantangan di bidang gizi semakin kompleks dan beragam. Mulai dari masalah gizi kurang, kekurangan mikronutrien, serta overweight atau obesitas.
Menurutnya di Indonesia mengalami tiga masalah besar terkait gizi, yaitu gizi kurang (undernutrition), kekurangan mikronutrien, dan overweight atau obesitas. Salah satu masalah yang signifikan adalah stunting pada balita mencapai 21,5%, sehingga berpengaruh langsung terhadap kualitas sumber daya manusia kita.
BACA JUGA:PLN Siap Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis, Pastikan Kelistrikan Andal
BACA JUGA:Pilih Makanan Bergizi Untuk Keluarga Sehat
Masalah gizi kurang pada balita jelasnya, tercatat 8,5%, sedangkan anemia pada remaja mencapai 16,3% dan anemia pada ibu hamil 27,7%. Selain itu, overweight pada remaja tercatat 12,1%, sedangkan obesitas pada orang dewasa juga menjadi perhatian serius.
Pola makan masyarakat Indonesia saat ini memunculkan kekhawatiran tersendiri. Konsumsi protein hewani pada balita masih rendah, yakni hanya 21,6%. Sementara itu, konsumsi minuman manis tinggi mencapai 52%, makanan asin 32%, makanan instan 11%, dan penggunaan penyedap rasa tercatat 78%. Bahkan, 65% masyarakat Indonesia cenderung tidak sarapan setiap hari.
Menurut dr. Endang, data ini menunjukkan bahwa tantangan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia masih sangat besar. Salah satu upaya penting adalah mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung banyak gula, garam, dan lemak serta meningkatkan konsumsi makanan bergizi seimbang.
“Untuk itu, kita perlu memberikan prioritas pada pola makan yang bergizi seimbang, terutama bagi anak-anak. Gizi seimbang sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan,” ungkapnya.
BACA JUGA:Polsek Muara Lakitan Kabupaten Musi Rawas Bagikan Makan Sehat Bergizi
BACA JUGA:Bupati Musi Rawas Temui Sejumlah Pejabat Nasional, Salah Satunya Bahas Program Makan Bergizi Gratis
Menurut dr. Endang, makanan bergizi seimbang harus mencakup beragam jenis makanan, termasuk sayur dan buah, serta lauk yang kaya protein. Masyarakat juga perlu mengurangi konsumsi makanan manis, asin, dan berlemak secara berlebihan, serta membiasakan sarapan dan cukup minum air putih setiap hari.
Staf Ahli Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Ikeu Tanziha, menjelaskan kualitas gizi yang baik sangat berperan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pada masa depan. Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto telah membentuk BGN, yang bertugas memastikan pemenuhan gizi nasional secara optimal.