Kabar Gembira, UMKM Mitra Makan Bergizi Gratis Bakal Dikasih Modal oleh Pemerintah

JAKARTA, KORANLINGGAUPOS.ID - Kabar gembira bagi pengusaha UMKM yang terpilih menjadi mitra pemerintah, dalam melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Pasalnya, pemerintah segera menyiapkan modal usaha untuk mereka yang akan menjadi mitra Badan Gizi Nasional (BGN).

Dikutip dari disway.id, Menteri UMKM Maman Abdurrahman menjelaskan pemerintah akan memberikan bantuan modal bagi pengusana UMKM. Mengenai akses pembiayaan, dari Kementerian UMKM bersama-sama dengan Badan Gizi Nasional.

"Berdasarkan arahan Pak Presiden, kami diminta mencari solusi yang sebaik-baiknya agar pengusaha-pengusaha UMKM yang terlibat dalam program makan bergizi ini tidak mendapatkan beban yang cukup besar terkait permodalannya," ungkapnya.

BACA JUGA: Pelaku UMKM Makanan Ringan di Musi Rawas Berharap Disediakan Pasar Khusus

BACA JUGA:5 Komitmen Nyata BRI Dorong Peningkatan Kualitas dan Daya Saing UMKM

Pembiayaan awal UMKM untuk program ini, diyakini bisa menjembatani missing link yang terjadi karena masalah dana. Pasalnya para pengusaha UMKM ini juga sempat menyatakan 'Bagaimana kita bisa survive ataupun ikut terlibat dalam program Makan Bergizi kalau kita butuh bridging kurang lebih sekitar Rp200-500 jutaan?

Untuk itu ia sudah berkoordinasi dengan bank himbara untuk menghadirkan skema khusus bagi UMKM yang menjadi bagian dari program ini.

"InsyaAllah nanti akan disiapkan sebuah skema khusus untuk memberikan keringanan atau seperti diberikan pembiayaan awal dulu," jelasnya.

Saat ini ungkapnya, sudahada 46 bank penyalur KUR yang ada di bawah koordinasi Kementerian UMKM dan empat di antaranya berpartisipasi aktif.

BACA JUGA:Opini : Penamaan Brand Kuliner UMKM 2025

BACA JUGA:PLN Siap Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis, Pastikan Kelistrikan Andal

Ketika mereka sudah mendapatkan surat SPK dari BGN, nanti pihak bank terkait langsung men-top up ke rekeningnya masing-masing untuk bisa belanja ataupun beli permodalan untuk kebutuhan makan bergizi. 

Namun ia belum menyebut kisaran pasti modal yang akan diberikan, mengingat kebutuhan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) berbeda-beda.