Deepfake Ancam Pemilu

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo Usman Kansong bicara soal aturan lebih ketat soal pencegahan hoaks di Pemilu 2024-Foto : CNN-

Hoaks atau misinformasi kini hadir dalam bentuk yang sangat canggih, salah satunya deepfake yang merupakan teknik manipulasi konten video dan suara yang mengandalkan kecerdasan buatan.

 

BACA JUGA:Disebut Kriminalitas Tinggi Tapi Warga Merasa Nyaman

 

Menurut perusahaan keamanan siber Kaspersky dalam keterangan resminya, teknologi ini kemungkinan besar diprediksi bakal digunakan untuk mempengaruhi situasi dan opini publik jelang Pemilu 2024.

 

Penelitian Kasperksy juga mengungkap terdapat permintaan yang signifikan terhadap deepfake. Dalam beberapa kasus, terdapat kemungkinan permintaan deepfake dari individu terhadap target tertentu seperti selebriti atau tokoh politik.

 

Menurut Head of Government Affairs and Public Policy for Asia-Pacific, Japan, Middle East, Turkey and Africa Regions Kaspersky Genie Sugene Gan, teknologi deepfake sebetulnya tidak berbahaya.

 

Namun, di tangan penipu, teknologi ini bisa menjadi alat kejahatan. Maka dari itu, ia mengajak seluruh pihak membangun kesadaran dan kewaspadaan terhadap teknologi deepfake dan kemungkinan eksploitasinya.

 

Sebagai contoh, beberapa waktu lalu viral suara mirip Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyanyikan lagu 'Asmalibrasi' milik band Soegi Bornean. Suara yang terdengar dalam video tersebut dinilai mirip dengan suara asli Jokowi.

 

BACA JUGA:Disebut Kriminalitas Tinggi Tapi Warga Merasa Nyaman

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan