RS Siloam Silampari Sukses Adakan Health Talk, Program Skrining dan Deteksi Dini Kanker Paru
Manajemen RS Siloam Silampari dan dr. Freddy Panggabean foto bersama manajemen PT Agro Kati Lama, usai Health Talk, Sabtu 15 Februari 2025-Foto : Dokumen RS Siloam Silampari-
Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol, yaitu usia, jenis kelamin dan adanya riwayat kanker dalam keluarga atau genetik.
Faktor resiko yang dapat dikontrol yaitu, 1. Merokok atau paparan asap rokok bagi para perokok aktif dan perokok pasif.
2. Polusi, baik yang terjadi di dalam ruangan maupun diluar ruangan.
3. Pekerjaan, paparan zat karsinogen, dan
4. Penyakit paru kronik.
BACA JUGA:Psikolog RS Siloam Silampari Lubuk Linggau, Paparkan Efek Gadget Pada Anak dan Solusinya
Kanker paru terjadi ketika sel di jaringan saluran napas (bronkus) mengalami perubahan yang membuat mereka tumbuh dan berkembang diluar kendali membentuk benjolan atau tumor, dan mempunyai kemampuan untuk menyebar ke area tubuh lainnya, seperti pleura, paru, otak, tulang, hepar, dan dan lain-lain.
Kanker paru memiliki gejala respirasi dan gejala non respirasi.
Gejala respirasi seperti batuk kronik, batuk darah, sesak napas, nyeri dada, yang tidak membaik dengan pengobatan.
Gejala non respirasi, meliputi gejala umum kanker seperti, berat badan turun, lemah dan gejala yang berhubungan dengan lesi metastasis, seperti suara serak, sakit kepala, kejang, lumpuh anggota gerak, nyeri tulang, timbul benjolan dan lain-lain.
BACA JUGA:Diskusi Kesehatan, RS Siloam Silampari Bagi Tips Kehamilan Sehat dan Cegah Stunting
BACA JUGA:RS Siloam Silampari Lubuklinggau Sukses Gelar Diskusi Kesehatan, Dalam Rangka Hari Keluarga Nasional
Dokter Freddy kemudian menampilkan hasil survey yang menunjukkan tren kasus baru kanker paru mengalami peningkatan, dan lebih banyak menyerang laki-laki daripada perempuan, serta menimpa mereka dalam rentang usia terbanyak berkisar antara 57 - 59 tahun.
Kasus kanker paru lebih dominan terjadi akibat pasien sering terpapar asap rokok.
- Tag
- Share
-
-
