Memperbanyak Hafalan Alquran, Rumah Tahfidz Nurul Qur’an Lubuk Linggau Adakan Rihlah

Rumah Tahfidz Nurul Qur’an saat mengikuti kegiatan Rihlah - Foto : Yunita Rahmawaty /Linggau Pos-
KORANLINGGAUPOS.ID - Rihlah, sebuah perjalanan spiritual dan wisata, semakin digemari oleh banyak kalangan. Konsep rihlah, yang berasal dari bahasa Arab, berarti perjalanan atau bepergian dengan tujuan untuk mendapatkan pengalaman baru, memperkaya pengetahuan, serta mendekatkan diri kepada Tuhan.
Rihlah tidak hanya sekadar pelesiran biasa, tetapi juga mengajak para pelakunya untuk lebih merenung dan memahami makna kehidupan.
Berbagai komunitas mulai mengadakan perjalanan yang menggabungkan antara wisata alam, ziarah, serta kegiatan pembelajaran dalam rangka memperdalam agama atau budaya.
Seiring berkembangnya minat terhadap rihlah, beberapa lembaga pendidikan juga mulai mengintegrasikan konsep perjalanan ini dalam kurikulum mereka.
BACA JUGA:Tahfizh Alquran di SD Islam Azhariyah Lubuklinggau Jadi Program Unggulan
BACA JUGA:Dosen Universitas Bina Insan PKM ke Ponpes Tahfizul Qur’an Alhusna Jambi
Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung yang dapat memperkaya wawasan peserta didik.
Senin 17 Februari 2025 saat dibincangi oleh wartawan KORANLINGGAUPOS Noni Oktaviani selaku owner Rumah Tahfidz Nurul Qur’an menjelaskan tema Rihlah kali ini yaitu semangat menyongsong bulan Ramadhan.
“Rihlah kemarin yaitu jalan-jalan santri, manfaatnya untuk bisa dapat memperbanyak hafalan, menambah teman baru, melatih kemandirian anak, dan juga melatih kerjasama anak” jelas Noni.
Santri yang mengikuti kegiatan Rihlah ini kurang lebih 150 santri. Yang mengikuti kegiatan rihlah ini hanya untuk umur 4 tahun – 8 tahun untuk kelas yg kecil kecil. Dan kegiatan ini diadakan 1 tahun sekali.
BACA JUGA:Anak Perempuan Haid, Bolehkah Tetap Ikut Ujian Tahfiz Al-Quran? Berikut Pendapat Para Ulama
Kegiatan ini akan banyak manfaat untuk tumbuh kembang anak namun juga perlu meyakinkan orang tua “untuk meyakinkan orang tua, kegiatan ini sudah berjalan kurang lebih 5 tahun jadi orang tua sudah biasa dengan kegiatan outdoor yang diadakah Rumah Tahfidz Nurul Qur’an” jelas Noni.
Kegiatan ini diawali dengan murojaah, kemudian dilanjutkan dengan lomba mewarnai, membagikan hadiah lomba mewarnai, dilanjutkan dengan mendongeng, kemudian makan, pengumuman pemenang dongeng, lalu solat berjamaah.