Hukum Puasa Sehari Sebelum Ramadhan: Bolehkah dalam Islam? Begini Pendapat 4 Madzhab

Reporter: MUHAMMAD HIDAYAT |

Editor: MUHAMMAD HIDAYAT |

Rabu , 26 Feb 2025 - 12:36

Hukum Puasa Sehari Sebelum Ramadhan: Bolehkah dalam Islam? Begini Pendapat 4 Madzhab-Tangkap Layar -

hukum puasa sehari sebelum ramadhan: bolehkah dalam islam? begini pendapat 4 madzhab                            koranlinggaupos.id- puasa ramadan adalah ibadah yang sangat dinantikan oleh umat islam di seluruh dunia karena menjadi kesempatan meraih pahala berlipat dari allah swt. 
namun, menjelang bulan suci ini, sering muncul pertanyaan, bolehkah berpuasa sehari sebelum ramadan?
dalam islam, hukum berpuasa sehari sebelum ramadan telah dijelaskan dalam hadits rasulullah saw:
"janganlah kalian mendahului bulan ramadan dengan mengerjakan puasa sehari atau dua hari sebelumnya, kecuali bagi seseorang yang sudah terbiasa melakukannya, maka dia boleh berpuasa pada hari itu." (hr. bukhari dan muslim)
baca juga:potensi perbedaan awal puasa ramadan 1446 h di indonesia
hadits ini melarang umat islam berpuasa sehari atau dua hari sebelum ramadan untuk menghindari kesalahpahaman antara puasa sunnah dan puasa wajib. 
namun, terdapat pengecualian bagi mereka yang memiliki kebiasaan berpuasa sunnah, seperti senin-kamis atau puasa daud.
pendapat empat madzhab tentang puasa sehari sebelum ramadan
baca juga:menpan rb : jam kerja ramadan dan penerapannya, ini masuk kategori wfa/fwa 
1. madzhab hanafi
makruh tahriman jika puasa tersebut diniatkan sebagai bagian dari ramadan atau puasa wajib.
diperbolehkan jika bertepatan dengan kebiasaan puasa sunnah, seperti senin-kamis atau puasa daud.
2. madzhab maliki
makruh jika diniatkan sebagai bentuk antisipasi masuknya ramadan.
baca juga:jelang ramadan 2025, lapas narkotika kelas iia muara beliti laksanakan sidang tpp
diperbolehkan jika dilakukan untuk qadha, kafarat, nadzar, atau kebiasaan puasa sunnah.
jika ternyata hari tersebut adalah awal ramadan, maka puasa wajib harus diqadha.
3. madzhab syafi’i
haram, kecuali bagi orang yang memiliki kebiasaan puasa sunnah atau wajib menjalankan puasa seperti qadha dan nadzar.
baca juga:pemantauan hilal ramadan 2025 digelar pada 28 februari, ini 41 titik lokasi di pulau sumatera
merujuk pada pernyataan ammar bin yasir r.a.:
"barangsiapa berpuasa pada hari syak, berarti dia mendurhakai abu al-qasim (nabi muhammad saw)."
larangan ini bertujuan agar umat islam tidak menambah hari dalam ramadan.
4. madzhab hambali
makruh, tetapi tetap sah jika niatnya untuk qadha, kafarat, nadzar, atau kebiasaan puasa sunnah.
baca juga:tips budget listrik aman selama ramadan, catat meter listrik pascabayar dan dapatkan estimasi tagihan
jika hari itu kemudian diketahui sebagai awal ramadan, puasa wajib tetap harus diqadha.
puasa sehari sebelum ramadan diperbolehkan dengan syarat tertentu, tergantung niat dan madzhab yang diikuti.
jika puasa dilakukan sebagai bagian dari kebiasaan sunnah (misalnya senin-kamis atau puasa daud), maka tidak ada masalah.
jika puasa diniatkan untuk menambah hari dalam ramadan atau sekadar berjaga-jaga, maka hukumnya makruh atau bahkan haram karena dapat menyebabkan kekeliruan dalam penetapan awal ramadan.
baca juga:7 seleb indonesia sambut ramadan 2025 dengan status baru sebagai pasangan suami istri
oleh karena itu, sebaiknya mengikuti anjuran rasulullah saw dan menahan diri dari berpuasa sehari sebelum ramadan kecuali jika sudah memiliki kebiasaan puasa sunnah sebelumnya.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Linggau Pos, SABTU, 1 MARET 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan