Awal Ramadan 2025, Begini Perbedaan Metode Penentuan di Indonesia dan 5 Negara Asing

Awal Ramadan 2025, Begini Perbedaan Metode Penentuan di Indonesia dan 5 Negara Asing-Tangkap Layar-
KORANLINGGAUPOS.ID - Bulan Ramadan selalu menjadi momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia.
Selain sebagai waktu untuk meningkatkan ibadah, bulan suci Ramadan ini juga menjadi ajang mempererat kebersamaan dalam keluarga dan komunitas.
Penentuan awal Ramadan 2025 menjadi perhatian utama, mengingat adanya perbedaan metode yang digunakan oleh pemerintah dan organisasi keagamaan di berbagai negara.
Di Indonesia, penetapan awal Ramadan dilakukan melalui pemantauan hilal atau rukyatul hilal yang dilaksanakan oleh pemerintah.
BACA JUGA:Lapas Lubuk Linggau Gelar Rapat Dinas, Bahas Pelayanan untuk Warga Binaan Selama Ramadan
Kementerian Agama (Kemenag) dijadwalkan akan melakukan pemantauan hilal pada 28 Februari 2025.
Proses ini melibatkan para ahli falak dari Kantor Wilayah Kemenag dan Kemenag Kabupaten/Kota.
Selain itu, pemantauan juga bekerja sama dengan Pengadilan Agama, organisasi Islam, serta berbagai instansi terkait lainnya.
Sementara itu, Muhammadiyah telah menetapkan bahwa awal Ramadan 1446 Hijriah jatuh pada 1 Maret 2025.
BACA JUGA:Catat! Ini Daftar Acara Televisi di Bulan Ramadan 2025 yang Siap Menemani Sahurmu
Keputusan ini berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal, yang telah dirilis sejak 1 Muharram 1446 Hijriah.
Meski terdapat perbedaan dalam metode penetapan awal Ramadan, semangat menyambut bulan suci tetap terasa di seluruh dunia.
Awal Ramadan di Beberapa Negara Dunia
Setiap negara memiliki metode dan kebijakan masing-masing dalam menentukan awal Ramadan.