Pasien Kanker Anak Butuh Dukungan, Ini Langkah Pemerintah

Untuk mengatasi permasalahan ini pemerintah meningkatkan layanan kanker anak di Indonesia. Bahkan untuk penanganan kanker anak harus dilakukan dengan pendekatan kolaboratif dan berkelanjutan -Foto : Dok Website Kemenkes RI -
Tidak hanya itu, untuk penanganan Kanker anak Menkes juga mendorong penyediaan fasilitas yang lebih ramah komunitas, termasuk ruang interaksi yang dapat dimanfaatkan oleh keluarga pasien dan komunitas pendukung.
Selain meningkatkan layanan di RS Kanker Dharmais, Menkes menegaskan pentingnya desentralisasi layanan kanker anak ke seluruh provinsi. Tujuan utamanya adalah agar pasien kanker anak tidak perlu bepergian jauh untuk mendapatkan perawatan.
BACA JUGA:Pasien Puskesmas L Sidoharjo Musi Rawas Didominasi Penderita Darah Tinggi
BACA JUGA:Pasien ODGJ di Musi Rawas Meningkat, Dinkes Butuh Kerjasama Semua Pihak
“Tidak semua pasien kanker anak harus dirujuk ke Dharmais. Kita harus mendistribusikan layanan ke 34 provinsi agar lebih banyak anak yang bisa mendapat pengobatan lebih dekat dengan rumah mereka,” jelasnya.
Untuk mewujudkan ini, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit daerah dengan dokter spesialis, fasilitas diagnostik, serta terapi mutakhir seperti terapi sel (cell therapy) dan terapi genetik.
Menkes juga menyoroti pentingnya deteksi dini kanker anak sebagai langkah utama dalam meningkatkan angka kesembuhan. Dengan perkembangan teknologi medis, kini deteksi dini dapat dilakukan melalui pemeriksaan genetik, sirkulasi tumor DNA, dan analisis ekspresi RNA.
“Teknologi sudah berkembang pesat. Kita harus mulai menggunakan alat deteksi genetik untuk melihat potensi kanker lebih awal, seperti yang sudah dilakukan di Thailand dan Vietnam,” tegas Menkes.
BACA JUGA:Pasien Diabetes Pernah Sesar Bisa Hamil Lagi, ini Penjelasan dr Indra Tarigan, Sp.OG
BACA JUGA:Guru SIT Mutiara Cendekia Lubuk Linggau Salurkan Bantuan MC Peduli ke Pasien Kanker
Ia menegaskan bahwa RS Kanker Dharmais sebagai pusat kanker nasional harus menjadi pelopor dalam penerapan teknologi medis mutakhir, sehingga dapat memberikan diagnosis dan terapi yang lebih akurat bagi pasien kanker anak.
Dengan peluncuran Rencana Aksi Nasional Kanker Anak 2025-2029, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan angka kesembuhan kanker anak di Indonesia, dari saat ini 24 persen menjadi lebih dari 50 persen9.
“Kita ingin lebih banyak anak Indonesia yang bisa sembuh dari kanker dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Untuk itu, kita harus bekerja bersama, pemerintah, rumah sakit, komunitas, dan masyarakat,” tambah Menkes.