Pemungutan Suara Ulang di Empat Lawang Pengaruhi Dinamika Politik Lokal

Ilustrasi Pemungutan Suara Ulang - Foto : Dok. Bawaslu RI-

Pada sisi lain, tafsir atas masa jabatan HBA sudah 2 (dua) periode atau belum oleh penyelenggara (KPU Empat Lawang), tentu harus dipertanyakan terkait kompetensi dan integritasnya.

Sehingga dengan kapasitas dan tafsirnya menyatakan HBA sudah melewati kualifikasi 2 periode masa jabatan, dan HBA/Henny tidak dapat melanjutkan sebagai kontestan. 

BACA JUGA:Hari Ini Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Pemungutan Suara Tingkat KPU Musi Rawas

BACA JUGA:Pastikan Pemungutan hingga Penghitungan Suara Terlaksana Tanpa Hambatan, KPU Mura Monitoring ke TPS

KPUD Kabupaten Empat Lawang harus dimintai pertanggung jawaban atas dasar tafsir tersebut dengan melaporkannya pada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) terkait apakah ada motif-motif lain pada putusan itu. Di luar bukti objektif bahwa HBA belum melewati perhitungan 2 periode. Tentu harus ada pertanggung jawaban terkait persoalan ini.

Kedua, Analisis Anggaran : dimana akibat kesalahan tafsir KPU Kabupaten Empat Lawang, maka anggaran Pilkada Empat Lawang Tahun 2024 sebesar hampir Rp 35 milyar menjadi sia-sia. Belum lagi kerugian para kontestan membiayai sosialisasi, kampanye, saksi, dan lain-lain. Demikian juga pemerintah daerah yang banyak mengalokasikan anggaran untuk tahapan Pilkada 2024.

Imbas dari Pemungutan Suara Ulang (PSU) ini, APBD Empat Lawang harus kembali menyisihkan setidaknya Rp 30 M untuk membiayai PSU. Tentu ini mengganggu keuangan pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan. 

Apalagi secara teknis, APBD tahun 2025 sudah di sah kan, dan tidak mudah untuk menggeser anggaran sedemikian besar di tengah kebijakan efisiensi anggaran pemerintahan Prabowo-Gibran.

BACA JUGA:Pasca Pemungutan Suara Sekda Imbau Warga Tetap Jaga Kondusif

BACA JUGA: Jelang Pemungutan Suara Pilkada Serentak 5 Kelurahan di Kota Lubuk Linggau Banjir

Ketiga, Analisis Politis : putusan MK untuk menggelar PSU di Kabupaten Empat Lawang dapat mempengaruhi dinamika politik lokal. 

PSU memberikan kesempatan bagi kandidat Joncik Muhammad (JM) dan Arifai serta HBA dan Henni (terutama JM dan HBA) kembali bertarung untuk kesekian kalinya secara head to head. 

Namun, situasi ini juga dapat menimbulkan ketegangan politik, terutama jika terdapat polarisasi di antara pendukung kedua kandidat. PSU Empat Lawang akan di pastikan berjalan secara 'panas', karena secara historis revans kedua kandidat ini selalu berlangsung panas. 

Oleh karena itu, diperlukan upaya dari semua pihak untuk menjaga stabilitas dan keamanan selama proses PSU berlangsung. 

BACA JUGA:PLN Pastikan Keandalan Pasokan Listrik Jelang dan Saat Pemungutan Suara Pilkada Serentak 2024

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan