300 Rumah dan 10 Sekolah Terdampak Banjir di Kecamatan Rawas Ilir Muratara

Sejumlah sekolah dibeberapa wilayah terendam banjir, salah satu sekolah yang adadi Kelurahan Bingin Teluk - Foto : Muratara TV-
MURATARA, KORANLINGGAUPOS.ID - Banjir yang melanda di Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), masih belum surut.
Hingga kemarin sekitar 300 rumah dan 10 sekolah di wilayah tersebut masih terendam banjir akibat curah hujan yang terjadi yang tidak terprediksi.
Hal ini disampaikan oleh Camat Rawas Ilir, Husain kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Senin 10 Maret 2025.
Menurut Camat 10 desa di Kecamatan Rawas Ilir terendam banjir, antara lain Desa Pauh, Pauh I, Mandi Angin, Belani, Batu Kucing, Beringin Makmur I, Beringin Makmur 2, Tanjung Raja, Beringin Sakti, dan Mekar Sari.
“Banjir yang melanda wilayah tersebut disebabkan oleh kiriman air sungai dari daerah hulu. Ketinggian air mencapai 1,5 meter hingga 2 meter, sehingga membanjiri beberapa wilayah di Kabupaten Muratara, terutama di Kecamatan Rawas Ilir,” ungkapnya.
Ia menambahkan, banjir tersebut tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga merendam 10 sekolah di lokasi tersebut, sehingga mengganggu aktivitas pesantren kilat yang ada di sana.
”Selain merendam rumah warga di beberapa wilayah, musibah banjir ini juga berdampak pada sejumlah sekolah di wilayah tersebut. Ada sekitar 10 sekolah terkena dampak banjir, termasuk beberapa sekolah yang berlokasi di Kelurahan Bingin Teluk, Desa Mandi Angin, Desa Pauh, Desa Belani, dan Desa Batu Kucing,” jelasnya.
Banjir juga menyebabkan akses jalan di Desa Mandi Angin terputus karena terendam air. Warga terpaksa melintas lewat jalan di Kecamatan Nibung sebagai jalur alternatif.
Meskipun begitu, Husain mengungkapkan bahwa aktivitas masyarakat serta pemerintahan masih berjalan dengan normal. Dengan itu ia juga tetap memberikan imbauan keapada warga untuk tetap selalu waspada terhadap banjir susulan yang kapanpun bisa terjadi ini.
"Saya imbau kepada seluruh warga agar tetap berhati-hati dalam melakukan aktivitas sehari-hari karena banjir masih cukup tinggi, mari kita bersama-sama untuk meningkatkan kesiagaan serta kewaspadaan kita terhadap banjir agar tidak ada lagi korban jiwa terhadap musibah yang sedang kita alami ini," imbaunya. (meidi)