Musim Kemarau 2025, Diperkirakan BMKG Terjadi Juni-Agustus, Ini Daftar Wilayah yang Terdampak

Musim Kemarau 2025, Diperkirakan BMKG Terjadi Juni-Agustus, Ini Daftar Wilayah yang Terdampak-Tangkap Layar -

Wilayah-wilayah ini berpotensi mengalami curah hujan lebih tinggi dari biasanya meskipun berada di musim kemarau.

Wilayah dengan Musim Kemarau di Bawah Normal (Lebih Kering - 98 ZOM/14%)

Sumatera bagian utara

Sebagian kecil Kalimantan Barat

Sulawesi bagian tengah

Maluku Utara

Papua bagian selatan

BACA JUGA:Memasuki Kemarau dan Antisipasi Karhutla, Kepala Damkar dan PB Lubuklinggau Himbau Ini Kepada Warga

Wilayah-wilayah ini diprediksi akan mengalami kondisi yang lebih kering dibandingkan biasanya, yang dapat meningkatkan risiko kekeringan dan kebakaran hutan.

BMKG juga menginformasikan bahwa fenomena La Niña di Samudra Pasifik telah bertransisi menuju fase El Niño Southern Oscillation (ENSO) Netral sejak awal Maret 2025.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menegaskan bahwa musim kemarau 2025 akan berlangsung dalam kondisi iklim normal tanpa pengaruh kuat dari fenomena iklim global seperti El Niño, La Niña, atau Indian Ocean Dipole (IOD).

"Jadi, iklim tahun ini diprediksi normal dan tidak sekering tahun 2023 yang menyebabkan banyak kebakaran hutan. Musim kemarau 2025 cenderung lebih mirip dengan kondisi musim kemarau 2024," terang Ardhasena.

BACA JUGA:Musim Kemarau Petani Terong Panjang Rutin Lakukan Penyiraman 2 Kali Sehari

Meski demikian, BMKG tetap mengingatkan bahwa di wilayah yang diprediksi mengalami musim kemarau di atas normal, masih ada potensi hujan dengan akumulasi curah hujan yang lebih tinggi dibanding biasanya.

Berdasarkan prediksi BMKG, musim kemarau 2025 akan berlangsung dengan karakteristik yang bervariasi di berbagai wilayah. Oleh karena itu, beberapa hal yang perlu diperhatikan:

Petani perlu memperhitungkan jadwal tanam dan panen agar tidak terganggu oleh pergeseran musim.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan