Oknum Guru Silat Diduga Cabuli Santrinya, Beredar Informasi 'Pemain Lama' Sudah Belasan Remaja Dilecehkan
Berdasarkan informasi yang beredar, aksi bejat yang dilakukan oknum guru silat, AR ini diduga sudah beberapa kali dilakukan terhadap anak-anak dan remaja- Foto : Ilustrasi -
SUMSEL, KORANLINGGAUPOS.ID - Bukannya mengajarkan anak ilmu bela diri, guru silat di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabuaten Ogan Ilir malah jadi 'predator' bagi santrinya.
Bahkan terungkap berdasarkan informasi yang beredar, aksi bejat yang dilakukan oknum guru silat, AR ini diduga sudah beberapa kali dilakukan terhadap anak-anak dan remaja.
Dikutip dari sumeks.co Ibu korban menceritakan bagaimana anaknya bisa jadi korban pelaku.
Sang ibu mengaku AR ini menjadikan anaknya sebagai target korban pada 22 Januari 2025.
BACA JUGA:Partai Gerindra Musi Rawas Proses PAW Oknum DPRD, Suprayitno Bocorkan Penggantinya
BACA JUGA:3 Kali Mangkir, Kejati Sumsel Tangkap Oknum DPRD Musi Rawas
Pukul 00.30 WIB anaknya diminta untuk datang ke mess Ponpes. Korban bersama satu orang temannya diajak menginap disana. Lalu dengan modus mereka disuruh membersihkan mess tersebut supaya nyaman untuk menginap.
Tak sampai disana, korban juga diminta untuk memijat pelaku. Karena yang meminta gurunya, korban pun tidak merasa curiga dan menuruti perintah sang guru. Setelah itu korban diminta untuk telentang, sedangkan temannya diminta untuk menungging. Saat inilah keduanya dicabuli oleh sang guru.
"Anak saya sudah mengadu ke pimpinan Ponpes tapi tidak ada respon sama sekali,” ungkap sang ibu korban. Diduga, pihak Ponpes terkesan menutup-nutupi kasus ini.
Merasa tak ditanggapi, sang ibu akhirnya melaporkan kasus ini ke Polres Ogan Ilir dan Polda Sumsel. Berharap kasus yang menimpa anaknya ini bisa segera diusut.
BACA JUGA:Oknum Wakil Rakyat Terjerat Kasus Korupsi, Begini Kata Ketua DPRD Kabupaten Musi Rawas
Informasi yang beredar oknum guru silat di Ponpes di Ogan Ilir diduga telah mencabuli banyak santri laki-laki. Bahkan sudah belasan korbannya, kurang lebih ada 16 orang. Kini kasusnya sudah disidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Ogan Ilir.
Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir, AKP Muhammad Ilham mengatakan, penyidik dari Unit PPA sedang mendalami kasusnya.
- Tag
- Share
-
-
