Jelang Pemilu, ini Pesan Penting dari Pj Gubernur Sumsel dan Pangdam II Sriwijaya untuk TNI, Polri, dan Kades
Pj Gubenur Sumsel Agus Fatoni (kiri), Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Yanuar Adil (tengah) dan Pj Walikota Lubuklinggau Trisko Defrianyah ketika Operasi Pasar Murah di Pasar Bukit Sulap Kota Lubuklinggau, Minggu 24 Desember 2023. -Foto: Muhammad Yasin/-Linggau Pos
BACA JUGA:Untuk Mengetahui Kondisi Gudang Logistik Pemilu ini yang Dilakukan Kapolsek
Pj Gubernur Sumsel mengajak semua lapisan masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
“Mari kita pelihara persatuan dan kesatuan dan persaudaraan. Kita semua bersaudara. Oleh karena itu kita harus terus tingkatkan kewaspadaan jangan mudah terpancing. Jangan mudah terpancing provokasi -provokasi. Jangan percaya berita-berita hoaks, berita-berita fitnah, adu domba. Sudah kita tenang-tenag saja. Yang penting kita sehari-hari tenang. Laksanakan yang baik. Nanti pada saat Pilleg, Pilpres dan Pilkada gunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya, kita pilih yang menurut kita baik yang akan membawa masa depan bangsa kita, yang juga bisa menyuarakan aspirasi kita,” paparnya.
Sebelumnya, pada saat sebelum penanaman pohon acara di Bukti Sulap, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Yanuar Adil didampingi Dandim 0406/Lubuklinggau Letkol Inf Kunto Adi Setiawan sempat memberikan arahan singkat kepada anggota TNI-AD.
Pangdam menegaskan bahwa TNI harus netral. Aset-aset milik TNI tidak boleh digunakan untuk lokasi kampanye.
BACA JUGA:Demi Wujudkan Pemilu Damai Ini yang Dilakukan Kesbangpol
“Jika ada yang menggunakan aset milik TNI untuk lokasi kampye tolong diingatkan. Kalau ada yang menggunakan aset milik TNI menjadi lokasi kampanye tolong diingatkan itu tidak boleh,” tegas Yanuar Adil.
Pangdam juga mewanti-wanti anggotanya dalam menggunakan medsos kalau ada status terkait partai politik ataupun calon baik itu calon presiden, calon legislatif lewatkan saja.
“Jangan sampai kepencet apalagi mengomentari, atau memberikan respon like ataupun dislike. Hati-hati jangan sampai tersenggol status karena ada kejadian gara-gara ada anggota tidak sengaja kepencet, screenshot, dibilang TNI tidak netral sehingga jadi rame sejagat raya Indonesia ini gara-gara kekeliruan salah seorang anggota. Untuk itu hati-hati,” jelasnya. (*)