Petani Sayuran di Musi Rawas Bisa Panen Maksimal, Ini Rahasianya

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas (Mura), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), dikenal sebagai salah satu sentra penghasil sayuran di Sumatera Selatan.

Saat ini, para petani di wilayah tersebut tengah berbahagia karena memasuki masa panen raya kacang panjang. Salah satunya adalah Ningsih, seorang petani kacang panjang yang memiliki lahan seluas 2 hektare.

Saat dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID Ningsih mengungkapkan bahwa panen sayur kacang panjang kali ini sangat memuaskan. 

"Karena hasil panen kacang panjang kali ini melimpah ruah, bahkan kualitasnya juga bagus, panjang dan segar. Dan bisa dibilang tidak mengalami gagal panen,” ungkap Ningsih.

BACA JUGA:Petani Cabai di Musi Rawas Mulai Siapakan Lahan Untuk Musim Tanam Berikutnya

BACA JUGA:Petani Melon Desa Wukirsari Selektif Pilih Bibit Unggul untuk Panen Berkualitas

Keberhasilan panen kali ini tidak lepas dari perawatan yang intensif dan kondisi cuaca yang mendukung. Meskipun sempat beberapa Minggu yang lalu, sempat terjadi banjir di lahan pertanian.

Meskipun begitu, permasalahan tersebut sudah bisa dibatasi dengan mengurangi debit air yang berlebih lahan pertanian, dan pemilihan pupuk organik dan pestisida menjadi salah satu kuncinya.

Pemilihan pupuk dan pestisida yang berkualitas dapat menjaga kesuburan tanah dan mencegah hama penyakit, maka dari itulah hasil panen kali ini memuaskan.

Karena pada masa tanam kali ini, sangat berusaha menjaga kualitas tanaman dengan perawatan yang baik. Apalagi mengingat saat lebaran kebutuhan akan sayur kacang panjang meningkat.

BACA JUGA:Petani Musi Rawas Berinovasi Menanam Tanaman Dataran Tinggi di Lahan Persawahan, Ini Caranya

BACA JUGA:Sebelum Membudidaya, Petani Harus Tahu Tentang Penyakit dan Hama Tanaman Cabai

Ia menambahkan, untuk panen sayur kacang panjang sejauh ini sudah mendapatkan sekitar 190 kg kacang panjang, dan sudah dilakukan panen sebanyak enam kali.

Dengan harga jual untuk saat ini Rp 5.000 sampai Rp 7.000 per ikat, yang dijual ke tengkulak datang langsung ke sini.