Mendidik Anak Broken Home, Dimulai dari Orang Tua yang Jujur
Hal penting lain yang juga harus dilakukan dalam mendidik anak broken home yakni, terbuka tentang kondisi rumah tangga. -Foto : -Parentalk
Anak broken home biasanya akan merasa kesepian. Belum lagi trauma dalam jiwanya kerapkali membuat mereka berusaha jaga jarak dengan orang-orang sekitar. Lantas bagaimana membangun kepercayadiriannya kembali?
KORANLINGGAUPOS.ID - Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari berbagai sumber, cara mendidik anak broken home harus diawali dengan kesadaran reflektif mengenai tanggung jawab sebagai orang tua.
Menyadari bahwa orang tua memiliki kewajiban untuk mengasuh dan membesarkan anak dengan baik menjadi dasar utama orang tua untuk memikirkan langkah selanjutnya.
Tanggung jawab itu tidak semerta-merta hanya mengacu pada kebutuhan finansial dan material anak untuk bertahan hidup, tetapi komitmen bersama untuk tidak meninggalkan tanggung jawab peran sebagai ayah dan ibu untuk anak sekalipun harus berpisah.
BACA JUGA:5 Keunggulan Kuliah S2 di IAI Al-Azhaar Lubuklinggau
Langkah pertama yang bisa dilakukan yakni, berdamai dengan pasangan demi diri sendiri dan anak.
Meski tidak mudah, kedua orang tua mesti menjauhkan diri dari egosentrisme sehingga tidak menimpakan asuhan hanya pada satu pihak.
Konflik-konflik yang menjadi pemicu perceraian baiknya disingkirkan sehingga keduanya bisa lebih menerima keadaan secara ikhlas.
Kalau cara awal ini tidak dilakukan dengan baik, anak akan menjadi korban ke-toxic-an orang tuanya sehingga anak harus berpikir lebih berat.
BACA JUGA:3 Penyebab Seseorang Berperilaku Seks Menyimpang
Satu sisi berpikir bagaimana caranya menerima keadaan, sisi lain berpikir bagaimana orang tua yang memusingkan.
Berdamai dari segala macam bentuk perang batin pasti membutuhkan proses waktu yang tidak sebentar, tetapi orang tua cukup berfokus pada perkembangan anak hingga di masa depan.
Ini juga berkaitan dengan tanggung jawab yang dipikul bersama demi melindungi mental anak yang sudah cukup goyah akibat perceraian orang tuanya.
Selain dilakukan demi anak, menyelesaikan permasalahan dengan pasangan secara progresif akan membantu membangun ketenangan batin di dalam diri kita sendiri.