Mendidik Anak Broken Home, Dimulai dari Orang Tua yang Jujur
Hal penting lain yang juga harus dilakukan dalam mendidik anak broken home yakni, terbuka tentang kondisi rumah tangga. -Foto : -Parentalk
BACA JUGA:Pelajar MAN 2 Lubuklinggau Ungkap Manfaat Aktif Ekskul Rohis
Tidak mudah menanamkan pemikiran-pemikiran positif di dalam keadaan seperti ini.
Tetapi, bantuan orang tua untuk menciptakan mindset positif secara terus menerus akan perlahan dicontoh oleh anak.
Apalagi dengan adanya faktor pergaulan anak di sekolah, orang tua perlu memberi penekanan dengan kasih sayang bahwa berbeda kondisi tidak menjadikan anak berbeda golongan dengan teman-temannya.
Apabila orang tua tidak pernah lelah menuntun perasaan anak, maka kekuatan di dalam diri anak juga semakin menguat.
BACA JUGA:Kiat Lolos Seleksi Masuk Universitas Pertahanan RI
Terakhir, dalam upaya mempertahankan keharmonisan keluarga yakni keterbukaan komunikasi.
Didikan yang dilandasi oleh kedekatan intim seperti ini membuat anak merasa akan baik-baik saja meskipun pada akhirnya ayah dan ibu si anak memang harus berpisah.
Anak tetap merasa bisa berbincang dan mencurahkan isi hatinya, baik pada ayah maupun ibu. Ini adalah situasi yang sangat mendukung pola didikan anak broken home.
Selain itu, cara mendidik anak broken home yang tidak kalah penting adalah mengajari anak empati terhadap sesama manusia.
BACA JUGA:Kiat Masuk Sekolah Kedinasan PKN STAN
Melalui cara ini, orang tua tidak hanya fokus pada proses mental anak, tetapi juga melatih perasaan anak untuk mengasihi orang lain.
Ini bukan berarti anak diajarkan untuk menutup kesedihan diri sendiri dan lebih peduli terhadap orang lain.
Orang tua perlu memberi penjelasan bahwa dengan mengasihi orang lain, kita juga akan mengalami peningkatan kekuatan perasaan yang akan membantu proses penerimaan diri terhadap segala keadaan menyedihkan yang akan menimpa keluarga. (*)