Produksi Padi Kabupaten Musi Rawas Tahun 2024 Meningkat 76,64 Ribu Ton

Petani sedang panen padi di Desa Mataram Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel)--
MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - KORANLINGGAUPOS.ID-Produksi padi Kabupaten Musi Rawas mengalami peningkatan sebanyak 76,64 ribu ton atau 2,71 persen pada tahun 2024 dibandingkan produksi padi di tahun 2023.
Tahun 2023 produksi padi di Bumi Lan Serasan Sekentenan sebanyak 2,83 juta ton gabah kering giling (GKG), sedangkan produksi tahun 2024 sebanyak 2,91 juta ton GKG.
Data tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Musi Rawas.
Sedangkan produksi beras pada tahun 2024 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 1,67 juta ton, alami peningkatan sebanyak 44,01 ton atau 2,71 persen dibandingkan produksi beras pada tahun 2023 sebanyak 1,63 juta ton.
BACA JUGA:Pasca Tanam Padi PPL Desa Satan Bersama Petani Lakukan Monitoring Hama
BACA JUGA:Pasca Tanam Padi PPL Desa Satan Bersama Petani Lakukan Monitoring Hama
Masih berdasarkan data BPS Kabupaten Musi Rawas, luas panen padi pada tahun 2024 mencapai 521,09 ribu hektare, mengalami peningkatan sebanyak 16,95 ribu hektar atau 3,36 persen dibandingkan luas panen pada pada tahun 2023 sebesar 504,14 ribu hektare.
Dikutip dari website resmi BPS Kabupaten Musi Rawas, dijelaskan produksi padi diperoleh dari hasil perkalian antara luas panen (bersih) dengan produktivitas. Luas panen tanaman padi di lahan sawah harus dikoreksi dengan besaran konversi galengan.
Sementara itu, untuk luas panen tanaman padi di lahan bukan sawah, luas gelangan dianggap tidak ada (tidak dikoreksi dengan besaran konversi galengan).
Produksi beras diperoleh dari hasil konversi produksi padi menjadi beras dengan menggunakan angka konversi gabah ke beras dan mempertimbangkan proporsi gabah/beras yang susut/tercecer dab untuk penggunaan non pangan. Produksi padi dan beras dihitung pada level kabupaten/kota.
BACA JUGA:Subandi Keluhkan Sulitnya Mendapatkan Air Untuk Menanam Padi
BACA JUGA:Usai Panen Padi, Petani Memanfaatkan Lahan Sawahnya Untuk Menanam Genjer
Sejak tahun 2026, BPS telah menggunakan metode KSA untuk penghitungan luas panen padi. Luas panen padi dihitung berdasarkan pengamatan yang objektif (Objective measurement) menggunakan metodologi KSA yang dikembangkan oleh BPPT dan BPS.
Metode KSA telah mendapatkan pengakuan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang sekarang bergabung menjadi BRIN.