Rencana Prabowo Hapus Outsourcing Tuai Polemik, Pengusaha Waspadai PHK Massal

Rencana Prabowo Hapus Outsourcing Tuai Polemik, Pengusaha Waspadai PHK Massal-Tangkap Layar-

KORANLINGGAUPOS.ID - Rencana Presiden Prabowo Subianto untuk menghapus sistem kerja outsourcing secara menyeluruh telah menimbulkan pro dan kontra di berbagai kalangan.

Dalam pidatonya pada peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 di Monas, Jakarta, Prabowo menyampaikan niatnya untuk segera menghapus praktik outsourcing sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan buruh di Indonesia.

Namun, niat menghapus outsourcing tersebut menuai kekhawatiran dari kalangan pengusaha.

Mereka menilai, penghapusan skema alih daya secara tiba-tiba tanpa perencanaan matang bisa berdampak buruk, salah satunya adalah potensi terjadinya PHK secara massal.

BACA JUGA:Outsourcing Bakal Dihapus Prabowo, Apa Bedanya Pekerja Kontrak?

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Sarman Simanjorang, secara terbuka menyatakan keprihatinannya terhadap dampak negatif yang bisa muncul jika sistem outsourcing benar-benar dihapus.

“Jangan sampai penghapusan outsourcing ini malah semakin mempersempit kesempatan kerja atau bahkan menghilangkan lapangan pekerjaan,” ujarnya sebagaimana dikutip KOranlinggaupos.id dari laman detikcom, Minggu 4 Mei 2025.

Menurut Sarman, saat ini banyak anak muda yang terserap di sektor outsourcing, terutama mereka yang baru lulus sekolah dan belum memiliki pengalaman kerja.

Jika sistem ini dihapus begitu saja, maka perusahaan outsourcing bisa gulung tikar, dan para pekerjanya terancam kehilangan mata pencaharian.

BACA JUGA:Prabowo Siap Hapus Sistem Outsourcing, Buruh Bersorak, Pengusaha Minta Kajian

Ia menilai langkah penghapusan ini perlu dikaji lebih lanjut bersama pemangku kepentingan lainnya. Bahkan jika perlu, dibuat regulasi yang membatasi sektor-sektor mana saja yang diperbolehkan menggunakan jasa outsourcing.

“Kita perlu duduk bersama, kalau memang perlu dibatasi, kita bisa petakan sektor atau divisi yang masih boleh pakai outsourcing dan mana yang tidak,” jelasnya.

Hal senada disampaikan oleh Bob Azam, Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO).

Ia menyoroti bahwa situasi ekonomi Indonesia saat ini sedang dalam tekanan, dengan meningkatnya angka PHK dan melemahnya daya beli masyarakat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan