Pelaksanaan Program Ketahanan Pangan dan BUMDes Diaudit Mulai Tahun Ini

Wahyu Saputra, SE M.Si, CTFAIA--

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Mulai tahun 2025 ada penambahan dua poin pemeriksaan dana desa yakni audit tematik khusus untuk ketahanan pangan dan audit khusus untuk BUMDes.

Inspektur Daerah Kabupaten Musi RAwas, Heriansyah, SE, M.Si melalui Inspektur Pembantu Daerah Bidang Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan, Wahyu Saputra, SE M.Si, CTFAIA  kepada KORANLINGGAUPOS.ID mengatakan mulai tahun ini untuk audit dana desa ada tambahan item audit untuk dukung program kerja Presiden RI Prabowo Subianto.

Adapun audit dimaksud tematik untuk ketahanan pangan, audit khusus untuk BUMDes karena pengelolaan ketahan pangan oleh BumDes. "Audit  2 poin itu baru dilaksanakan tahun ini yang selama ini belum perna" tambahnya.

Menurutnya anggaran untuk ketahanan pangan cukup besar 20 persen dari dana desa. "Dana untuk ketahanan pangan sangat besar 20 persen dari dana desa sehingga diperlukan pengawasan khusus. Dan pengelolaan ketahan pangan oleh BUMDes sehingga BUMDes juga diaudit," jelasnya 

BACA JUGA:Pembentukan Bumdesma di Musi Rawas Stagnan Dari 8 Baru 1 Yang Sudah Memiliki Izin

BACA JUGA:Masih Minim Pengetahuan, Pengurus BUMDes di Musi Rawas Dilatih Membuat Laporan Keuangan

Wahyu menyebutkan 3 item audit Dana Desa yang telah dilakukan selama ini yakni audit keuangan, monitoring capaian realisasi anggaran dan monitoring aset.

"Sehingga  total item audit dana desa menjadi 5 jenis program pengawasan, yang selama ini 3 jenis pengawasan,' tambahnya.

Berdasarkan hasil audit yang masih menjadi masalah soal pajak. "Soal pajak masih menjadi masalah tapi persentasenya sudah berkurang," ungkapnya.

Menurut Wahyu faktor penyebab masih menjadi masalah soal pajak diantaranya pengetahuan tentang pajak masih rendah.

BACA JUGA:Bumdesma Tugumulyo Butuh Binaan dari Pemerintah Daerah Musi Rawas

BACA JUGA:BUMDES Karpala Jaya Desa Karang Panggung Musi Rawas Sukses Pasarkan Kopi Selangit Ke Pulau Jawa

Itu banyak faktornya yang pertama keterbatasan pengetahuan bagaimana cara menghitung pajak.

Kemudian soal input. Mereka menginput diawal, seharusnya belanja dulu baru dipotong pajaknya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan