Hafalan Surat Pendek di Setiap Pertemuan

Kegiatan para peserta didik saat ini, yaitu sedang belajar seperti biasanya sesuai dengan materi pembelajaran yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah serta sesuai dengan Kurikulum masing-masing. Ada salah satu kelas yang sedang belajar mengenai keagamaan, yaitu anak kelas V dimana gurunya sedang menceritakan kisah tentang anak yang patuh serta meberikan cerminan kepada anak-anak agar selalu taat kepada orang tuanya.  

 

BACA JUGA:Bantuan dari Linggau Mengaji Sudah Disalurkan di Kota Gaza

 

“Setiap Jumat pagi sekolah melaksanakan kegiatan rutin, yaitu senam bersama dan membaca surat Yasin, kegiatan ini dilakukan secara bergilir, misalnya Jum'at minggu ini senam untuk minggu dan Jum'at minggu selanjutnya Yasinan bersama,” ungkap Bukri. 

 

Sedangkan untuk program tahfidz dilakukan satu minggu sekali, setiap Rabu seusai anak-anak pulang dari sekolah. Program tersebut diikuti oleh sebagian anak saja karena ada beberapa anak rumahnya jauh, jadi mereka diarahkan untuk belajar mengaji dimasjid disekitar rumah mereka, sedangkan untuk anak-anak yang rumahnya disekitar sekolah, diarahkan belajar mengaji di sekolah. 

 

Program ini baru saja diterapkan sejak ia diamanahkan menjadi Kepala Sekolah. 

 

BACA JUGA:Ratusan Pencaker Butuh Pekerjaan 

 

Di program Tahfidz ini, para peserta didik dituntun untuk menghafal surat-surat pendek dan disetorkan kepada guru mengaji, yaitu Sarifah, S.Pd.I dan Novita Sari, S.Pd. Setiap pertemuan anak-anak wajib menyetor surat secara bertahap mulai dari menyetor 5, 8 sampai 10 surat.

 

“Semoga sekolah ini kedepannya dapat berkembang lebih maju lagi, baik dari segi sarana maupun prasarananya, terwujudnya peserta didik yang berprestasi, terampil berakhlakul karimah berdasarkan profil pancasila, serta terwujudnya misi dan tujuan sekolah,” tutupnya. (sun)