Dampak Banjir Muratara, Dinkes : Warga Mulai Gatal-gatal
Tim Polsek Karang Dapo, Muratara membantu warga mengevakuasi kendaraannya dari banjir luapan Sungai Rawas, Selasa 2 Januari 2024.-Foto: Dokumen -Polsek Karang Dapo
Data Korban terdampak Kecamatan Rawas Ulu yakni Desa Remban dan Lubuk Kemang. Kecamatan Karang Dapo yakni Desa Karang Dapo I, Desa Biaro Baru dengan satu SD yang rusak dan Aringin.
BACA JUGA:Cara Benar Berhutang dan Menagih Hutang dalam Islam
Tidak hanya itu di Kecamatan Rawas Ilir Desa Mandi Angin , Kelurahan Bingin Teluk dan masjid, Desa BM I dan Desa Tanjung Raja dan satu pelayanan kesehatan yang rusak.
Penyebab hujan dengan intensitas sedang – tinggi, kondisi terkini dan debit air masih mengalami kenaikan
Sementara itu Kapolres Muratara, AKBP Koko Arianto Wardani, melalui Kapolsek Karang Dapo IPTU Dhenny Satriya, SH, MH menyampaikan bahwa untuk Desa Karang Dapo I kedalaman air dari satu meter sampai 1,5 meter dengan jumlah penduduk 300 warga dan sampai kini masih belum surut airnya.
“Untuk bantuan sembako dan makanan dari Kapolda yang disalurkan melalui Kapolres dan Kapolsek, Warga Karang Dapo masih butuh bantuan karena saat ini akses keluar masuk desa karang dapo terendam air dan masyarakat masih bertahan di rumah,”tambahnya.
BACA JUGA:Makin Cantik, Objek Wisata Danau Aur Sudah Dibuka Lagi
Kemudian Plt Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Muratara Tasman melalui Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) Mirwan menyampaikan selama banjir yang melanda warga Kabupaten Muratara untuk pelayanan kesehatan yang terdampak di setiap kecamatan sudah didirikan Posko pelayanan kesehatan paska banjir.
“Sampai saat ini kita dirikan beberapa titik posko yakni di Kecamatan Karang Jaya yakni Desa Bukit Langkap. Kecamatan Desa Maur dan Batu Gajah, serta ada titik posko di Karang Dapo, Rawas Ilir, dan Rawas Ulu yang baru dipasang hari ini (Selasa,red),” jelas Mirwan.
Untuk setiap posko, kata dia, Dinkes menyediakan seperti obat-obatan, pemeriksaan kesehatan oleh petugas kesehatan yang digabung dengan pihak puskesmas di kecamatan masing-masing.
Selain itu untuk pelayanan kesehatan kepada warga terdampak banjir setiap kecamatan didirikan posko dan ada petugas kesehatan yang standby 24 jam.
BACA JUGA:Tahun Baru, Muratara Dikepung Banjir
Ia bersyukur sampai sekarang, ibu yang hamil, anak kecil dan lansia belum ada yang diungsikan.
“Apabila ada, kami siap ungsikan kita rujuk ke rumah sakit. Apalagi sekarang banyak keluhan warga mulai gatal-gatal terutama anak-anak. Karena ada air banjir mereka mau berenang terus. Sekarang sudah ada beberapa warga yang sudah mengalami gatal-gatal, karena setiap warga yang terdampak banjir datang ke Puskesmas Keliling (Pusling) keluhannya gatal-gatal," ungkap Mirwan.
Sedangkan untuk stok obat masih aman, jadi untuk obat-obatan stock mencukupi, dengan itu ia menghimbau kepada warga yang terdampak untuk menjaga kesehatannya jangan suruh anaknya main air, karena kita ketahui air banjir itu kotor banyak mengandung bakteri.